Pesawat Antariksa China Balik Bumi Bawa Batu Bulan Langka
Hide Ads

Pesawat Antariksa China Balik Bumi Bawa Batu Bulan Langka

Virgina Maulita Putri - detikInet
Selasa, 25 Jun 2024 16:15 WIB
Kapsul Change 6 mendarat di Bumi membawa batu langka dari Bulan
Foto: CCTV
Jakarta -

Misi luar angkasa China kembali mencetak sejarah. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, misi Chang'e 6 milik China berhasil membawa pulang sampel bebatuan dari sisi terjauh Bulan.

Momen bersejarah ini terjadi setelah kapsul Chang'e 6 yang membawa sampel dari Bulan mendarat di wilayah Oronomi Mongolia Dalam di China pada Selasa (25/6) pukul 14.07 waktu setempat.

Livestream yang disiarkan CCTV menunjukkan kapsul tersebut mendarat dengan bantuan parasut dan disambut sorak sorai di pusat kontrol badan antariksa China (CNSA). Tim CNSA menemukan kapsul hanya beberapa menit setelah mendarat dan langsung melakukan pengecekan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misi eksplorasi bulan Chang'e 6 telah sukses besar," kata Kepala CNSA Zhang Kejian dari ruang kontrol misi, seperti dikutip dari CNN, Selasa (25/6/2024).

ADVERTISEMENT

Misi Chang'e 6 pertama kali diterbangkan pada 3 Mei dan sampai di orbit Bulan lima hari setelahnya. Pada 1 Juni, wahana pendarat atau lander berhasil mendarat di cekung South Pole-Aitken (SPA) di sisi terjauh Bulan.

Wahana pendarat itu mengumpulkan sekitar 2 kg sampel bebatuan dan debu Bulan menggunakan sekop dan bor. Muatan berharga itu dibawa kembali ke orbit Bulan menggunakan wahana ascender pada 3 Juni dan bertemu dengan wahana pengorbit beberapa hari kemudian.

Sampel berharga itu disimpan di kapsul khusus sebelum memulai perjalanan pulang ke Bumi pada 21 Juni kemarin. Perjalanan panjangnya berakhir setelah kapsul itu berhasil mendarat di Bumi.

Misi ini dibilang bersejarah karena sisi terjauh Bulan yang masing jarang dijamah. Berbeda dengan sisi terdekat Bulan yang menghadap Bumi dan sudah beberapa kali dikunjungi oleh pesawat luar angkasa dan bahkan astronaut.

Sisi terjauh Bulan lebih sulit dijelajahi karena hambatan komunikasi dengan Bumi, karena itu misi Chang'e 6 membutuhkan satelit relay agar dapat berkomunikasi dengan pusat kontrol di Bumi.

Sampel bebatuan yang dibawa pulang Chang'e 6 akan diteliti oleh ilmuwan China terlebih dahulu sebelum aksesnya dibuka untuk ilmuwan internasional. Sampel ini diharapkan bisa mengungkap misteri di balik evolusi Bulan, Bumi, dan tata surya.

Chang'e 6 adalah misi kedua China yang mendarat di sisi terjauh Bulan setelah Chang'e 4 yang mendarat pada tahun 2019. Selanjutnya, China berencana meluncurkan dua misi Chang'e lagi sebelum memulai proses pembangunan markas di Bulan pada tahun 2030-an.




(vmp/vmp)