NASA Mesti Perbaiki Pesawat Antariksa, Tapi 24 Miliar Km dari Bumi
Hide Ads

NASA Mesti Perbaiki Pesawat Antariksa, Tapi 24 Miliar Km dari Bumi

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 19 Jun 2024 22:38 WIB
Voyager 2
Pesawat Voyager yang jaraknya miliaran kilometer dari Bumi. Foto: NASA
Jakarta -

NASA akhirnya berhasil memperbaiki wahana antarbintang Voyager 1 di mana keempat instrumen sainsnya kini dapat kembali mengirimkan data. Wahana itu sekarang berada 24 miliar kilometer jauhnya dari Bumi dan terus menjauh.

Voyager 1 diterbangkan 5 September 1977, sebagai bagian program Voyager untuk mempelajari Tata Surya bagian luar dan ruang antarbintang di luar heliosfer Matahari. Ia diluncurkan 16 hari setelah kembarannya, Voyager 2. Ia berkomunikasi melalui Deep Space Network (DSN) untuk menerima perintah rutin dan mengirim data ke Bumi. Ia adalah objek buatan manusia terjauh dari Bumi.

Dikutip detikINET dari Live Science, Rabu (19/6/2024) perbaikan tersebut berhasil dilakukan tujuh bulan setelah Voyager 1 mengalami masalah. Pesawat luar angkasa tersebut mengalami gangguan bulan November 2023 dan mengirim sinyal tidak masuk akal setelah terjadi persoalan teknis pada salah satu dari tiga komputer di dalamnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para insinyur menyelesaikan sebagian masalah di bulan April setelah mengirimkan perintah ke subsistem data penerbangan (FDS) Voyager 1, yang bertanggung jawab mengemas data sains dengan rapi sebelum mengirimkannya ke Bumi. Setelah menemukan kesalahan pada satu chip komputer, tim kemudian merancang solusi dari jarak miliaran kilometer dan mulai memulihkan instrumen Voyager agar berfungsi dengan baik.

Dua dari empat instrumen sains Voyager 1 kembali mengembalikan data yang dapat digunakan pada bulan Mei, dan setelah beberapa penyesuaian, keempatnya kini kembali beroperasi. Instrumen tersebut bertanggung jawab mengumpulkan informasi tentang gelombang plasma, medan magnet, dan partikel di ruang antarbintang.

ADVERTISEMENT

Meskipun sistem data Voyager 1 sudah kembali aktif, pekerjaan lebih lanjut diperlukan untuk memulihkannya sepenuhnya. Misalnya, para insinyur masih perlu menyinkronkan ulang perangkat lunak penunjuk waktu yang memungkinkan ketiga komputer menjalankan perintah pada saat yang sama.

Voyager 1 melintasi antarbintang, wilayah di luar heliosfer atau gelembung pelindung yang diciptakan medan magnet matahari. Jarak pesawat luar angkasa ini sangat jauh sehingga para insinyur harus menunggu 22,5 jam agar perintah mereka dapat mencapainya dan 22,5 jam lagi untuk mendapatkan respons.

Voyager 1 dan wahana kembarnya, Voyager 2, telah menjelajahi ruang angkasa selama hampir 47 tahun. Mereka adalah pesawat luar angkasa NASA yang paling lama beroperasi dan merupakan objek buatan manusia terjauh yang pernah ada.




(fyk/fyk)