Kisah Kakek 105 Tahun Jadi 'Pemburu' Gerhana Matahari Total yang ke-13
Hide Ads

Kisah Kakek 105 Tahun Jadi 'Pemburu' Gerhana Matahari Total yang ke-13

Panji Saputro - detikInet
Senin, 08 Apr 2024 19:30 WIB
Ilustrasi gerhana matahari total
Ilustrasi Gerhana Matahari Total. (Foto: Ilustrator: Mindra Purnomo)
Jakarta -

Seorang kakek berusia 105 tahun bersiap melihat Gerhana Matahari Total yang ke-13 kalinya. Dia berharap bisa mengabadikan fenomena alam ini, untuk terakhir kalinya melalui bidikan kamera.

"Saya mungkin tidak bisa melihat yang selanjutnya. Saya berharap cuaca akan mendukung saya untuk melihat yang satu ini dalam waktu yang lama. Saya berdoa agar cuaca cerah," kata LaVerne Biser, dilansir detikINET dari New York Post, Senin (8/4/2024).

Biser yang merupakan pensiunan perancang pesawat ini telah menjadi pemburu gerhana sejak tahun 1963. Saat itu, ia pertama kali melakukannya bersama dengan istri dan anaknya. Bahkan, ia harus berkendara hampir dua ribu mil atau sekitar 3.200 km dari Texas ke Maine.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biser mengatakan hanya memerlukan satu gerhana saja, sampai akhirnya memutuskan ingin melihat semuanya. Sejak saat itu, Biser menjadi 'pemburu' gerhana dan berkeliling dunia untuk mengamati fenomena alam itu sebanyak mungkin.

Seorang kakek berusia 105 tahun bersiap melihat Gerhana Matahari Total yang ke-13 kalinya. Dia berharap bisa mengabadikan fenomena alam ini, untuk terakhir kalinya dengan kamera."Saya melihat satu dan saya harus melihat semuanya. Saya ketagihan," kata Biser tentang gerhana pertamanya yang dilihatnya dari Maine pada tahun 1963. Foto: (New York Post)

Biser dan istrinya sudah mendatangi tempat-tempat berlangsungnya momen langka ini, mulai dari Brasil, Laut Hitam, Kepulauan Virgin, dan masih banyak lagi. Itu dilakukannya agar bisa mendapatkan sudut pandang terbaik dari berbagai gerhana yang pernah terjadi.

ADVERTISEMENT

Kejadian unik ini terakhir ia tonton bersama Istrinya Marion pada tahun 2017. Lalu enam tahun setelahnya, pasangan hidupnya itu wafat pada usia 97 tahun.

Kecintaan Biser pada dunia astronomi tumbuh dari mata pelajaran sains di sekolah menengah pada tahun 1930-an. Kemudian, dirinya melanjutkan menyabet gelar teknik mesin di Ohio State University dan berkarir merancang pesawat terbang di General Dynamics dekat Pangkalan Angkatan Carswell di Fort Worth.

Putrinya Carol Biser Barlow mengaku bahwa kecintaan ayahnya sempat mempengaruhi tanggal pernikahannya. Wanita yang sekarang berusia 76 tahun ini, mengungkapkan bahwa ayahnya memilih tanggal pernikahan yang tidak berkaitan dengan Gerhana Matahari.

"Saya memberi tahu orang tua saya tentang dua kemungkinan tanggal pernikahan saya, satu pada tanggal 3 Juni dan satu lagi pada tanggal 8 Juli. 'Kamu harus memilih tanggal yang lebih awal. Saya tidak akan berada di sini pada tanggal 8 Juli.' Dia harus melihat gerhana," kata Barlow.

Barlow akan menjadi tuan rumah bagi ayahnya untuk menyaksikan Gerhana Matahari yang ke-13-nya. Memang di mana saja wilayah yang bisa menyaksikan, dan jam berapa Gerhana Matahari Total 2024 dimulai?

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan Gerhana Matahari Total kali ini hanya tersedia di wilayah Amerika Utara, yakni meliputi Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko. Kejadian inil akan dimulai berupa Gerhana Matahari Sebagian pada pukul 15.42 UT (Universal Time) atau 22.42 WIB. Memasuki Gerhana Matahari Total pada pukul 16.39 UT atau 23.39 WIB.

Puncak Gerhana Matahari Total terjadi pada pukul 18.17 UT atau 01.17 WIB pada tanggal 9 April 2024. Fenomena Matahari tertutup sempurna oleh piringan Bulan itu berakhir pukul 19.56 UT atau 02.56 WIB.

Diakhiri dengan Gerhana Matahari Sebagian pukul 20.52 UT atau 03.52 WIB. Artinya, peristiwa alam tersebut berakhir ketika waktu sahur di Indonesia bagian barat.




(hps/agt)