Dear Arkeolog, Al Quran Ungkap Petunjuk Penting Soal Nabi Adam
Hide Ads

Dear Arkeolog, Al Quran Ungkap Petunjuk Penting Soal Nabi Adam

Fadhila Khairina Fachri - detikInet
Selasa, 02 Apr 2024 14:14 WIB
Ilustrasi Kakbah di Mekkah
Kakbah diyakini adalah situs warisan Nabi Adam (Foto: Rachman Haryanto/detikcom)
Jakarta -

Nabi Adam diyakini umat Islam, Kristen dan Yahudi sebagai manusia pertama di dunia. Al Quran sebenarnya menyimpan banyak petunjuk penting jika arkeolog mau melacak jejak Nabi Adam.

Hal itu disampaikan Arkeolog Universitas Indonesia (UI) Dr. Ali Akbar, S.S., M.Hum dalam wawancara khusus dengan detikINET beberapa waktu lalu. Dia mengatakan lewat pendekatan Arkeologi Al Quran, ayat suci bisa dijadikan petunjuk arkeologi.

Banyak ayat-ayat yang mengisahkan Nabi Adam, yang bisa dimaknai secara ilmu arkeologi. Menurut Ali Akbar salah satunya adalah Surat Al Maidah ayat 27.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa. (QS Al Maidah 27).

Nah dalam arkeologi, kata Ali Akbar, konteks kurban adalah masyarakat yang sudah beternak, bukan masyarakat berburu meramu. Mereka sudah menetap, sudah bisa membudidayakan tanaman, sudah bisa berhasil menjinakkan hewan, sehingga surplus makanan. Inilah yang disebut zaman Neolitikum. Ketika surplus makanan, ada sebagian yang disisihkan untuk berkurban.

ADVERTISEMENT

"Jadi dia ada di periode itu. Masa periode bercocok tanam, bukan di periode berburu, bukan juga ada di periode yang sedikit-sedikit tinggal di gua begitu ya. Jadi dia ada di periode bercocok tanam, atau agriculture," kata Ali Akbar.

Ali Akbar pun yakin, Nabi Adam bukan masuk dalam kategori manusia purba, melainkan kemungkinan adalah Homo sapiens sapiens pertama. Hal ini karena beberapa ayat Al Quran yang menjelaskan penciptaan Adam sudah sempurna baik secara anatomi, fisiologi dan morfologi. Adam bisa berkomunikasi dengan baik.

"Homo erectus belum bisa ngomong. Homo neanderthalensis bisa ngomong tapi tidak dapat menyuarakan beberapa vokal. Dengan demikian Adam bukan kategori Homo erectus dan Homo neanderthalensis," kata Ali Akbar.

Apakah ada bukti arkeologis terkait Nabi Adam? Jawabannya ada. Menurut Ali Akbar, dalam ayat-ayat Al Quran merujuk kepada Kakbah sebagai situs warisan dari Nabi Adam. Menurut Ali Akbar petunjuknya ada di Surat Al Baqarah ayat 127 tentang renovasi Kakbah oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

"Ketika Ismail sudah menjelang dewasa, Ibrahim datang ke Mekah dan bersama-sama meninggikan pondasi Kabah. Semua menyatakan bahwa sudah ada pondasinya sebelum itu, jadi Ibrahim hanya meninggikan pondasinya," kata Ali Akbar.

Petunjuk lain menurut Ali Akbar adalah dia mengutip dari tafsir Ibnu Katsir yang menyebutkan Nabi Adam sudah melakukan ibadah thawaf mengelilingi Kakbah semasa hidupnya, artinya Kakbah adalah hasil karya Nabi Adam. Sementara beberapa buku lain terkait pembangunan Kakbah berhenti di Nabi Syits, salah satu putra Nabi Adam.

"Sekarang kalau saya lebih cenderung Nabi Adam yang buat," ujarnya.

Ali Akbar mempercayai bahwa Nabi Adam adalah manusia pertama (Homo sapiens sapiens) di Bumi dan yang membangun Kakbah. Dengan demikian, penelitian arkeologi dan interpretasi teks Al-Quran dapat saling melengkapi dalam memahami konteks sejarah dan budaya pada masa lampau.

*Artikel ini ditulis oleh Fadhila Khairina Fachri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

[Gambas:Youtube]



(fay/fyk)