Ngeri! Bukan Puting Beliung Tapi Tornado di Rancaekek, Ini Bedanya
Hide Ads

Ngeri! Bukan Puting Beliung Tapi Tornado di Rancaekek, Ini Bedanya

Rachmatunnisa - detikInet
Kamis, 22 Feb 2024 08:16 WIB
Tornado Rancaekek
Ngeri! Bukan Puting Beliung Tapi Tornado di Rancaekek, Ini Bedanya. Foto: Twitter
Jakarta -

Badai tornado melanda kawasan Rancaekek, Bandung, Jawa Barat pada Rabu (21/2) sore. Netizen mengabadikan detik-detik terbentuknya pusaran angin saat kejadian, sehingga 'tornado'dan 'rancaekek' menjadi trending topic X/Twitter Indonesia hingga Kamis (22/2/2024) pagi ini.

Pakar Klimatologi dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Erma Yulihastin melalui akun X/Twitter pribadinya menyebutkan peristiwa yang terjadi merupakan badai tornado, bukan puting beliung.

"Dalam kasus puting beliung yg biasa terjadi di Indonesia, hanya sekitar 5-10 menit itu pun sudah sangat lama. Hanya ada satu kasus yg tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada 2021," kata Erma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, lanjut Erma, efek tornado berbeda dengan puting beliung. Tornado memiliki skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas.

"Angin tornado minimal kecepatan angin mencapai 70 km/jam. Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat: 56 km/jam," rincinya.

ADVERTISEMENT

Namun sejauh ini belum diketahui berapa kecepatan angin saat kejadian. "Kalau dari penampakan struktur awannya sudah setara tornado level terendah. (Kecepatan angin) sulit terdata karena tidak ada alat ukur di atas Rancaekek. Tidak ada stasiun BMKG atau AWS (Automatic Weather Station) di sana," kata Erma saat dikonfirmasi melalui komunikasi pesan instant.

Tornado Rancaekek mirip seperti di film Hollywood ikonik tentang tornado berjudul Twister yang dirilis tahun 1996. Erma mengingatkan, sebelumnya KAMAJAYA sudah memprediksi akan adanya 'extreme event' pada 21 Februari 2024.

KAMAJAYA atau Kajian Awal Musim Wilayah Indonesia Jangka Madya, adalah Sistem Pendukung Keputusan atau Decision Support System (DSS) yang memberikan informasi pengamatan dan prediksi atmosfer (cuaca, awal musim, variabilitas iklim) resolusi tinggi di seluruh wilayah Indonesia.

BRIN segera melakukan upaya rekonstruksi dan investigasi angin tornado Rancaekek. "Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yg tercatat sebagai tornado pertama ini," ujarnya.




Netizen pun membalas tweet tersebut dengan sejumlah dokumentasi peristiwa tornado yang berhasil mereka rekam.

"Biasanya tornado mnyerang Amerika, malah smp ada profesi pemburu tornado yg memvideokan adanya tornado di suatu tmpt. Malah skrg tornadonya dtng ke sini. Serem," komentar seorang netizen.

"Mungkin ke depannya lebih diintensifkan lg soal sistem peringatan dini buat peringatkan masyarakat," kata yang lain.

"Kl googling di Indonesia gak mungkin atau sangat jarang bs ada tornado. Bukti kl berarti perubahan iklim ini nyata. Ayo manusia, lebih peduli lagi sama alam," sebut netizen lainnya.




(rns/afr)