Para Astronom dibuat kebingungan dengan penemuannya sendiri. Sebab mereka mendapati galaksi baru nan unik yang saat ini diberi nama Nube.
Penemuan ini dipimpin oleh Instito de Astrofisica de Canarias (IAC), bekerja sama dengan Universitas La Laguna (ULL) dan beberapa institusi lainnya. Diketahui kalau Nube memiliki karateristik berbeda.
Dilansir dari Earth, Senin (5/2/2024), galaksi ini sepuluh kali lebih redup dan luas dibandingkan yang lainnya dengan jumlah bintang yang sebanding. Namun ukurannya lebih kecil dari Bima Sakti, dan massa dimilikinya mirip seperti Awan Magellan Kecil.
Nube dibilang telah menentang aturan umum yang berlaku bagi galaksi kebanyakan. Ia memiliki kepadatan bintang lebih tinggi di wilayah dalamnya.
"Kepadatan bintang sangat sedikit bervariasi di seluruh objek, itulah sebabnya objek tersebut sangat redup, dan kami belum dapat mengamatinya dengan baik hingga kami mendapatkan gambar ultra-dalam dari Gran Telescopio Canarias (GTC)" kata Mireia Montes, penulis di penelitian ini.
Nah karakteristik ekstrem itu yang membuat para astronom bingung. Montes mengaku tidak mengetahui bagaimana cara galaksi itu bisa tercipta, mengingat karakteristiknya yang tidak umum.
Studi tentang Nube berpotensi merevolusi pemahaman orang-orang soal alam semesta. Ignacio Trujillo, penulis kedua di penelitian ini, berspekulasi dari keunikan yang dimiliki Nube.
Menurutnya, galaksi tersebut menunjukkan bahwa partikel materi gelap memiliki massa yang sangat kecil. Dengan begitu, ini dapat menyelaraskan dunia fisika kuantum dengan fenomena kosmik.
"Jika hipotesis ini terkonfirmasi, ini akan menjadi salah satu demonstrasi alam yang paling indah, menyatukan dunia yang terkecil dengan dunia yang terbesar," pungkas Trujillo.
Sebenarnya penemuan ini terjadi secara kebetulan. Ketika itu Trujillo sedang menganalisis gambar dari Sloan Digital Sky Survey. Di sini dirinya melihat titik samar yang menarik, dan ternyata itu sebuah objek yang menyebar.
Singkatnya, penemuan Galaksi Nube menjadi babak baru dalam dunia astronomi. Hal ini mengingat, keberadaannya memberikan peluang besar untuk menambah pengetahuan soal luar angkasa.
Simak Video "Video: Potret Bagain Kutub Matahari Tertangkap Kamera Ilmuwan"
(hps/afr)