Kisah Tomat yang Sempat Hilang di Stasiun Antariksa Internasional
Hide Ads

Kisah Tomat yang Sempat Hilang di Stasiun Antariksa Internasional

Anggoro Suryo - detikInet
Jumat, 22 Des 2023 11:12 WIB
IN SPACE - MAY 29:  In this handout provided by National Aeronautics and Space Administration (NASA), back dropped by planet Earth the International Space Station (ISS) is seen from NASA space shuttle Endeavour after the station and shuttle began their post-undocking relative separation May 29, 2011 in space. After 20 years, 25 missions and more than 115 million miles in space, NASA space shuttle Endeavour is on the last leg of its final flight to the International Space Station before being retired and donated to the California Science Center in Los Angeles. Capt. Mark E. Kelly, U.S. Rep. Gabrielle Giffords (D-AZ) husband, has lead mission STS-134 as it delivered the Express Logistics Carrier-3 (ELC-3) and the Alpha Magnetic Spectrometer (AMS-2) to the International Space Station. (Photo by NASA via Getty Images)
Kisah Tomat yang Sempat Hilang di Stasiun Antariksa Internasional. Foto: Getty Images
Jakarta -

Satu atau dua butir tomat di Bumi jika hilang mungkin bukan masalah besar. Namun jadi menarik jika tomat tersebut hilang di Stasiun Antariksa Internasional (International Space Station/ISS).

Tomat yang hilang itu bukan sembarang tomat, melainkan tomat yang dipanen dari tumbuhan yang ditanam di luar angkasa, atau tepatnya di ISS. Kisah tomat yang sempat hilang ini diceritakan oleh astronaut NASA Frank Rubio.

Pada Maret 2023 Rubio memanen tomat pertama yang ditanam di ISS. Tomat tersebut langsung dimasukkan ke dalam kantong dan dipamerkan untuk presentasi, dan kemudian rencananya akan dikirimkan ke Bumi untuk diteliti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya, tomat yang sudah dimasukkan dalam kantong itu malah hilang tanpa jejak. Para astronaut yang ada di ISS pun mencari tomat tersebut, dan setelah tak berhasil menemukan tomatnya, mereka bercanda dengan menyebut Rubio sebenarnya memakan tomat tersebut.

ADVERTISEMENT



Sampai akhirnya pada bulan Desember ini, tepatnya delapan bulan setelah hilang, tomat tersebut ditemukan. Dalam foto yang dibagikan NASA, terlihat dua butir tomat dalam kantong plastik itu terlihat sudah mengering.

"Selain perubahan warna, tak terlihat adanya pertumbuhan microbial ataupun jamur," tulis NASA dalam postingan blognya.

Rubio, yang sedang berusaha memecahkan rekor sebagai astronaut paling lama di ISS, memanen tomat itu pada Maret 2023. Tujuan awalnya adalah untuk dikirimkan ke Bumi agar bisa diteliti untuk studi VEG-05.

Setelah dipanen, Rubio sebenarnya berencana memamerkan tomat itu untuk sejumlah siswa sekolah. Namun niat tersebut tentu gagal karena tomatnya hilang.

"Saya sangat yakin kalau (tomatnya) sudah saya tempelkan menggunakan velcro di tempat semestinya, namun saat saya kembali tomatnya sudah hilang," ujar Rubio.

Rubio kemudian menghabiskan waktu 8-20 jam untuk mencari tomat namun tidak berhasil. Akhirnya tomat tersebut -- 8 bulan kemudian -- ditemukan di modul Harmony, tepatnya di dekat pintu yang menghadap ke Bumi. Harmony adalah modul yang berfungsi sebagai persimpangan untuk stasiun orbit.

NASA sudah bertahun-tahun bereksperimen untuk menanam tanaman makanan di ISS dan mempelajari bagaimana tanaman tumbuh di luar angkasa. Tomat yang dibahas ini sebenarnya adalah bagian dari program eXposed Root On-Orbit Test System (XROOTS). Program ini menggunakan kombinasi hidroponik dan aeroponic , bukan menanam menggunakan tanah.




(asj/rns)