Pemanasan global, perubahan iklim, ancaman perang nuklir, hingga berbagai peristiwa yang menyebabkan kerusakan Bumi memunculkan kekhawatiran akan datangnya situasi apokaliptik atau kehancuran dunia. Ilmuwan mengantisipasi hal ini salah satunya dengan membangun 'gudang perbekalan hari kiamat'.
Jauh di dalam Lingkaran Arktik di pulau Svalbard yang terpencil di Norwegia, terdapat Svalbard Global Seed atau Gudang Kiamat. Gudang Kiamat adalah tempat menyimpan benih dan bibit untuk menjaga kelangsungan pertanian dan pangan dunia. Berikut adalah lima fakta Gudang Kiamat di Norwegia, dikutip dari Britannica.
1. Lokasi
Svalbard Global Seed Vault dibangun di sisi Gunung Spitsbergen, pulau terbesar di kepulauan Svalbard, kepulauan Norwegia di Samudra Arktik. Lokasi tersebut dipilih karena kondisinya yang dingin dan lapisan es yang meliputinya akan membantu mengawetkan benih jika sistem pendingin lemari besi gagal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Fungsi
Fasilitas ini dirancang sebagai fasilitas penyimpanan komprehensif yang dapat melindungi keanekaragaman genetik tanaman pangan manusia dari ancaman bencana global seperti perang nuklir, dan untuk menjaga sumber daya genetik yang dapat digunakan untuk membiakkan varietas baru yang beradaptasi dengan perubahan iklim atau penyakit tanaman baru. Didukung oleh lebih dari 100 negara, Global Seed Vault dibangun oleh Norwegia melalui koordinasi dengan Global Crop Diversity Trust.
3. Pembangunan
Konstruksi pembangunan Svalbard Global Seed Vault dimulai Juni 2006, dan gudang tersebut secara resmi dibuka dengan pengiriman benih pertama pada 26 Februari 2008.
4. Isi Gudang Kiamat
Gudang tersebut bisa menampung sekitar 4,5 juta sampel benih. Masing-masing negara dan bank benih menyediakan sampel benih untuk disimpan, biasanya merupakan duplikat benih yang sudah digunakan atau disimpan oleh entitas tersebut.
5. Perang Suriah Picu Penarikan Benih
Pada September 2015, Perang Saudara Suriah memicu penarikan benih dari gudang untuk pertama kalinya. Saat itu International Center for Agricultural Research in Dry Areas (ICARDA) meminta bantuan benih gandum dan tanaman lain yang tahan kekeringan dan panas.
Populasi jenis tanaman tersebut berkurang drastis akibat konflik Suriah. Benih yang didistribusikan dari Gudang Kiamat digunakan untuk mendirikan bank benih regional baru di Maroko dan Lebanon, menggantikan bank benih ICARDA di Aleppo, Suriah yang hancur akibat perang.
(rns/afr)