Sampel Asteroid Paling Membahayakan Bumi Diteliti
Hide Ads

Sampel Asteroid Paling Membahayakan Bumi Diteliti

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 29 Nov 2023 14:30 WIB
Asteroid Bennu
Asteroid Bennu Bepotensi Menabrak Bumi, Kini Sampelnya Diteliti di Inggris. Foto: NASA
London -

NASA mengirim sampel asteroid Bennu untuk diteliti di London, Inggris. Asteroid ini dikenal sebagai yang paling berpotensi menabrak Bumi pada 300 tahun ke depan. NASA telah mengambil sampelnya dengan pesawat langsung di asteroid itu dan beberapa waktu lalu sudah kembali ke Bumi.

Para ilmuwan di Natural History Museum, London, menyatakan antusiasme mereka untuk menginvestigasi sesendok teh sampel asteroid Bennu tersebut. Mereka akan mengulik butiran luar angkasa itu dan melalui berbagai macam eksperimen dan tes, berharap mendapatkan pencerahan tentang bagaimana asteroid-asteroid terbentuk, material apa yang terkandung, dan apakah berperan dalam pembentukan kehidupan di Bumi.

"Kami begitu beruntung. Kami adalah orang pertama yang menyentuh sampel Bennu. Dan di museum ini, kami memiliki tim ilmuwan yang sedang memulai penelitian atas sampel-sampel ini, untuk kemudian memahami komposisi kimia dan mineraloginya," ujar Dr. Ashley King, ilmuwan meteorit di Natural History Museum sekaligus bagian dari tim ilmuwan yang meneliti sampel Bennu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang paling menarik dari Bennu adalah kepercayaan bahwa asteroid sepanjang 500 m ini mengandung material yang berperan dalam penciptaan Bumi. Material ini berupa air dan besi, yang juga dipercaya berasal dari proses penciptaan sistem tata surya kita sejak 4,56 miliar tahun lalu. Sementara itu, asteroid Bennu terbentuk di cakram protoplanet yang mengorbit matahari muda, mirip dengan cincin Saturnus.

"Ini semacam sisa bangunan sistem tata surya kita. Di saat kita berpikir tentang bagaimana Bumi tercipta, kita langsung memikirkan Bennu sebagai pemilik resepnya. Untuk itu, kami ingin mengulik sejarah Bennu, mempelajari asal mula sistem tata surya kita, dan kemudian sejarah Bumi kita," Ashley menjelaskan seperti dikutip detikINET dari Hot Hardware, Rabu (29/11/2023).

ADVERTISEMENT

Aspek menarik lainnya dari mempelajari sampel Bennu adalah fakta bahwa ia belum ternodai atmosfer Bumi. Di saat sebuah asteroid memasuki atmosfer planet ini, maka panas ekstrem yang mengenainya akan merubah wujudnya secara permanen. Begitu pula dengan kelembaban dari permukaan Bumi yang akan merubah kandungan kimia batu luar angkasa tersebut. Menimbang kedua faktor itu, maka sebenarnya mustahil untuk bisa mengulik fakta semua asteroid yang menabrak Bumi.

"Jadi, Bumi masih berupa planet kering saat dibentuk dan kami berpikir bahwa air yang ada di Bumi bersumber dari luar angkasa, yang kemudian mengantarkan pada evolusi Bumi. Kami berpikir Bennu cocok dengan tipe asteroid yang mengantarkan air ke Bumi," ujar Dr. Helena Bates, ilmuwan di Natural History Museum.

Tim, yang terdiri dari ratusan ilmuwan di seluruh dunia, sekarang berfokus pada eksekusi rencana penelitian yang sudah dirancang bertahun-tahun sebelum kedatangan sampel Bennu. Harapannya, mereka akan bisa mengungkap resep pembentukan Bumi hingga menjadi planet yang kini kita kenal.


*Artikel ini ditulis oleh Khalisha Fitri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(rns/rns)