Ilmuwan Ungkap Bahaya Babi Hutan Super yang Ancam AS
Hide Ads

Ilmuwan Ungkap Bahaya Babi Hutan Super yang Ancam AS

Khalisa Fitri - detikInet
Kamis, 23 Nov 2023 13:32 WIB
Babi hutan super
Foto: New York Post
Jakarta -

Babi hutan blasteran di Kanada yang kerap dijuluki babi super, dikabarkan bakal mampu membuat kekacauan di Amerika Serikat. Untuk itu, perlu adanya tindakan agresif yang cepat.

"Babi-babi ini merupakan mamalia besar invasif terburuk di planet ini," ujar Dr. Ryan Brook, profesor asisten di departemen ilmu hewan dan unggas di Universitas Saskatchewan, Kanada.

Jadi seperti dikutip detikINET dari New York Post, babi super ini mewarisi darah babi hutan Eropa dan babi domestik, yang menjadi asal muasal karakternya yang kuat serta tubuh yang besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Babi ini dapat menyebabkan kerusakan tanaman dan menghancurkan lingkungan alam. Bila masuk ke dalam kota, maka mereka bisa mengganggu kualitas air dan menyebarkan penyakit ke manusia, hewan peliharaan, satwa liar, dan hewan ternak. Bahkan mereka bisa agresif ke manusia, dan pernah ada yang terbunuh karena serangannya.

Setelah mengalami pembengkakan populasi di Kanada, babi-babi ini diperkirakan masuk ke Amerika Serikat, mengarah ke Selatan. Brook menegaskan bahwa binatang super ini bisa berdampak buruk bagi semua orang.

ADVERTISEMENT

"Penduduk yang seharusnya khawatir soal ini adalah siapapun yang tinggal di Amerika Utara dan memakan daging, sayuran, atau makanan apapun yang ditanam sendiri atau dibiarkan terlalu lama di luar," ujarnya, seperti dikutip detikINET dari New York Post, Kamis (23/11/2023)

Ada dua alasan kenapa babi ini berbahaya. Pertama, tidak ada cukup predator untuk memangsa mereka. Pada tahun 1980-an, babi hutan Eropa pertama kali diimpor ke Kanada untuk memenuhi kebutuhan peternak. Sudah menjadi naluri hewan untuk terkadang melarikan diri dari kandang majikannya. Ada suatu masa di mana pasar babi hutan sudah mencapai puncaknya, para peternak pun akhirnya membiarkan saja babi hutan mereka melarikan diri.

"Banyak produsen memotong pagar-pagar mereka untuk kemudian melepaskan babi hutan mereka," ujar Brook.

Alasan kedua adalah sains. Brook mengatakan bahwa peternak babi hutan diminta menyilangkan hewan mereka dengan babi domestik sehingga melahirkan babi-babi yang lebih besar dan panjang. Ide ini datang setelah mereka mengetahui bahwa babi hutan tidak tahan terhadap suhu dinginnya Kanada.

"Pada saat itu, ide ini bagus untuk para peternak, tapi malah menjadi masalah besar begitu hewan ini masuk ke alam liar," Brook menjelaskan. Sejak saat itu, kaidah Bergmann pun ikut andil dalam masalah ini.

Kaidah Bergmann menyatakan bahwa spesimen-spesimen di dalam spesies, semakin mereka berada di Utara, semakin besar tubuh mereka karena dengan begitulah mereka bisa bertahan hidup di bawah suhu dingin.

Di Kanada sendiri, pernah ditemukan babi super terbesar dengan berat 272 kg, sedangkan babi liar jantan umum memiliki berat hanya sekitar 99 kg.

Dengan ukurannya yang besar sekaligus kecerdasan yang dimilikinya, babi super mampu bertahan hidup di kondisi yang kejam. Di lain sisi, mereka sulit untuk dibasmi. Mereka bahkan telah belajar bagaimana membuat terowongan ke dalam goa salju untuk menjaga kehangatan tubuh.

Brook menegaskan bahwa membasmi babi hutan ini harus secepat mungkin dilakukan. Harus ada respon yang cepat dan agresif, selayaknya saat kita berhadapan dengan kanker atau kebakaran hutan.

"Sekalinya babi-babi itu ada, kamu akan memilikinya selama 500 tahun mendatang," Brook menambahkan.Adapun teknik memburu tradisional sudah tidak mempan lagi bagi babi itu.

"Perangkap besar dan pelacakan babi Yudas (babi liar dengan kalung GPS yang akan mengarahkan kamu ke babi lain), tim pemindahan tanah, pagar, dan pendidikan adalah kuncinya," katanya. Kegagalan dalam membasmi Babi Super dengan cepat dapat menyebabkan kehancuran lingkungan.

*Artikel ini ditulis oleh Khalisha Fitri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(fyk/fyk)
Berita Terkait