Pelancong yang menaiki kereta cepat Jerman Inter City Express (ICE) dari Hamburg menuju Copenhagen (Denmark) maupun sebaliknya pasti pernah merasakan langsung keunikan ini. Keunikan yang dimaksud adalah kereta peluru masuk ke dalam kapal ferry untuk melintasi Laut Baltik.
Diketahui, Jerman dan Denmark terpisahkan selat selebar 18,6 km di Laut Baltik. Oleh karenanya, perjalanan kereta ini harus melintasi selat lewat kapal disebabkan tidak adanya jembatan di antara keduanya.
Dr Adhi Dharma Permana periset pada Pusat Riset Teknologi Transportasi (BRIN) dalam acara 'Eureka! Edisi ke-19: Kereta Canggih Dunia' mengatakan pasti ada pertimbangan selain teknis yang dipikirkan oleh pengembang kereta tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin kalau dibuat jembatan atau terowongan mungkin biayanya terlalu mahal atau mungkin kondisi di laut itu sulit misalnya batu-batuannya," ujar Adhi.
Baca juga: Cara Kerja Kereta Cepat Bisa Melesat |
Kereta pun harus didesain sedemikian rupa sehingga masuk ke dalam ferry dengan aman. Di dalam ferry pun terdapat rel sehingga keretanya bisa diatur untuk muat semua bagian.
"Kemudian ferry itu jalan ke seberang, lalu disambungkan ke rel di sisi seberangnya itu," lanjutnya.
Berdasarkan pengalaman detikcom beberapa tahun silam, kereta ICE Hamburg-Copenhagen hanya terdiri dari beberapa gerbong agar muat ke dalam gerbong. Rel kereta sudah dibuat sampai ke ujung dermaga.
Selama penyeberangan, penumpang tidak boleh berada di gerbong, melainkan harus naik ke ruang penumpang di kapal ferry selama penyeberangan. Akan ada denda untuk penumpang yang tetap ngeyel.
(ask/fay)