Channel Tunnel adalah terowongan kereta api yang berada di bawah laut. Terowongan ini menghubungkan Pulau Great Britain dengan tanah besar Prancis.
Berada di bawah tanah yang berada di bawah permukaan laut, Channel Tunnel tidak hanya digunakan untuk transportasi kereta penumpang. Kereta barang atau kargo juga dapat melintasi jalur ini.
"Engineer-nya memang yang sangat luar biasa. Mengembangkan, terutama dalam teknologi tunneling-nya. Jadi teknologi pembuatan terowongannya itu sangat presisi. Yang saya tahu, dia dibuat dari dua sisi, dari sisi Perancis maupun sisi Inggris," kata Dr Adhi Dharma Permana periset pada Pusat Riset Teknologi Transportasi (BRIN) dalam acara 'Eureka! Edisi ke-19: Kereta Canggih Dunia'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentu saja butuh ilmu dan ketepatan yang luar biasa untuk bisa menemukan titik temu dari dua terowongan tersebut. Karena itu, pengeboran yang dilakukan sejak awal proyek harus benar-benar tepat.
"Tapi jauh sebelum Euro Tunnel, di Jepang tahun 1950-an, itu yang menyambung Pulau Hokkaido juga ada terowongan bawah laut yang cukup panjang," lanjut dia.
Disinggung apakah Indonesia bisa mengembangkan atau membangun terowongan serupa, Adhi mengatakan semua harus melewati beberapa pertimbangan, bukan cuma aspek teknis. Maka bisa dibilang, ini dapat saja dilakukan di negeri ini dengan proses yang semestinya.
"Ketika memutuskan apakah dibuat, misalnya tadi mungkin kalau me-refer pada, merujuk pada pertimbangan antar pulau misalnya, pasti ada pertimbangan tertentu. Apakah misalnya antara Jawa dan Bali misalnya, atau bahkan Jawa dan Sumatra misalnya. Pasti ada pertimbangan-pertimbangan lain selain engineering," tutupnya.
(ask/ask)