Canggihnya Terowongan Laut Kereta Inggris-Prancis, di Indonesia Bisa?
Hide Ads

Canggihnya Terowongan Laut Kereta Inggris-Prancis, di Indonesia Bisa?

Aisyah Kamaliah - detikInet
Rabu, 08 Nov 2023 15:00 WIB
A Deutsche Bahn ICE3 High Speed Train passes a Eurostar trains as it arrives at the entrance to the Channel Tunnel at Coquelles, France, as part of testing for a planned high speed rail service to the UK.   (Photo by Gareth Fuller/PA Images via Getty Images)
Channel Tunnel adalah terowongan kereta api yang berada di bawah laut. Kira-kira, Indonesia cocok tidak ya untuk mengadopsi teknologi ini? Foto: Gareth Fuller/PA Images/Getty Images
Jakarta -

Channel Tunnel adalah terowongan kereta api yang berada di bawah laut. Terowongan ini menghubungkan Pulau Great Britain dengan tanah besar Prancis.

Berada di bawah tanah yang berada di bawah permukaan laut, Channel Tunnel tidak hanya digunakan untuk transportasi kereta penumpang. Kereta barang atau kargo juga dapat melintasi jalur ini.

"Engineer-nya memang yang sangat luar biasa. Mengembangkan, terutama dalam teknologi tunneling-nya. Jadi teknologi pembuatan terowongannya itu sangat presisi. Yang saya tahu, dia dibuat dari dua sisi, dari sisi Perancis maupun sisi Inggris," kata Dr Adhi Dharma Permana periset pada Pusat Riset Teknologi Transportasi (BRIN) dalam acara 'Eureka! Edisi ke-19: Kereta Canggih Dunia'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tentu saja butuh ilmu dan ketepatan yang luar biasa untuk bisa menemukan titik temu dari dua terowongan tersebut. Karena itu, pengeboran yang dilakukan sejak awal proyek harus benar-benar tepat.

"Tapi jauh sebelum Euro Tunnel, di Jepang tahun 1950-an, itu yang menyambung Pulau Hokkaido juga ada terowongan bawah laut yang cukup panjang," lanjut dia.

ADVERTISEMENT

Disinggung apakah Indonesia bisa mengembangkan atau membangun terowongan serupa, Adhi mengatakan semua harus melewati beberapa pertimbangan, bukan cuma aspek teknis. Maka bisa dibilang, ini dapat saja dilakukan di negeri ini dengan proses yang semestinya.

"Ketika memutuskan apakah dibuat, misalnya tadi mungkin kalau me-refer pada, merujuk pada pertimbangan antar pulau misalnya, pasti ada pertimbangan tertentu. Apakah misalnya antara Jawa dan Bali misalnya, atau bahkan Jawa dan Sumatra misalnya. Pasti ada pertimbangan-pertimbangan lain selain engineering," tutupnya.




(ask/ask)
Berita Terkait