Mata Cokelat Bayi di Thailand Berubah Biru Setelah Pengobatan COVID-19
Hide Ads

Mata Cokelat Bayi di Thailand Berubah Biru Setelah Pengobatan COVID-19

Aisyah Kamaliah - detikInet
Jumat, 22 Sep 2023 07:15 WIB
Mata cokelat yang dimiliki bayi berusia enam bulan di Thailand berubah menjadi biru indigo setelah menjalani perawatan COVID-19.
Mata cokelat yang dimiliki bayi berusia enam bulan di Thailand berubah menjadi biru indigo setelah menjalani perawatan COVID-19. Foto: Jiravisitkul et al.
Jakarta -

Mata cokelat yang dimiliki bayi berusia enam bulan di Thailand berubah menjadi biru indigo setelah menjalani perawatan COVID-19. Ini terjadi 18 jam setelah menjalani pengobatan.

Melansir Next Shark, kejadian ini telah dipublikasi di Frontiers in Pediatrics. Bayi itu didiagnosis COVID-19 dengan keluhan mengalami batuk dan demam. Dokter kemudian meresepkan favipiravir yang telah disetujui oleh Kementerian Keseatan Masyarakat Thailand untuk anak-anak dengan gejala ringan sampai sedang.

Vik Sharma, seorang ahli bedah mata yang berbasis di London yang tidak terlibat dalam kasus ini, menjelaskan kepada Live Science bahwa warna kebiruan mungkin disebabkan oleh cara tubuh manusia memproses favipiravir setelah dikonsumsi. Dia berpendapat bahwa bahan kimia fluoresen yang dilepaskan oleh obat tersebut akhirnya terakumulasi di kornea.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biasanya warna mata ditentukan oleh iris, bukan kornea. Ini juga ditentukan oleh banyaknya pigmen yang ada pada iris sejak lahir.

Sementara soal obat tersebut, Favipiravir adalah obat antivirus yang pertama kali ditemukan di Jepang dan awalnya disetujui di China untuk memerangi COVID-19 karena efektivitasnya melawan virus berbasis RNA. Obat ini telah mendapatkan persetujuan di beberapa negara untuk pengobatan COVID-19, termasuk Rusia dan Italia, namun belum menerima lampu hijau dari FDA di AS. Penelitian sebelumnya telah menyoroti hubungan antara konsentrasi obat dan intensitas fluoresensi, khususnya pada rambut dan kuku manusia.

ADVERTISEMENT

Kembali ke bayi berubah warna mata, dokter bayi tersebut menyebut tidak ada kerusakan apa pun pada penglihatan pasien kecilnya. Bayi itu juga berhasil pulih dari COVID-19.

Setelah menghentikan pengobatan, warna mata bayi itu akhirnya kembali ke rona coklat tua alami. Namun, efek jangka panjang dari efek samping yang aneh ini masih belum pasti. Para peneliti mencatat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami penyebab pasti dan potensi konsekuensi dari anomali medis yang menarik ini.




(ask/afr)