Temuan dua jasad yang diklaim alien dan dipamerkan di Kongres Meksiko menyulut beragam reaksi dari berbagai kalangan, pada umumnya klaim itu diragukan kebenarannya. Salah satunya berasal dari seorang fisikawan tenar asal Inggris, Profesor Brian Cox.
Dalam menanggapi temuan ini, Brian Cox menyebut bahwa jasad yang diklaim Meksiko sebagai alien tersebut masih sangat 'humanoid'. Artinya, jasad tersebut masih memiliki banyak ciri yang mirip seperti manusia. Padahal menurutnya, kecil kemungkinan alien mirip dengan manusia.
"Temuan itu terlalu humanoid, sangat kecil kemungkinan bahwa ada spesies cerdas yang berevolusi di planet lain akan terlihat seperti kita," ungkap Brian Cox dalam sebuah cuitan di akun X miliknya @ProfBrianCox.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanggapan lain datang dari mantan pilot Angkatan Laut AS, Ryan Graves. Ia dipanggil Kongres AS untuk bersaksi mengenai UAP (unidentified anomalous phenomena), dan juga diundang Kongres Meksiko untuk memberi keterangan soal pengalamannya tentang isu ini. Nah, dia merasa kecewa dengan pameran dua jasad alien yang diduga palsu itu.
"Setelah sidang UFO di Kongres AS, saya menerima undangan bersaksi di depan Kongres Meksiko dengan harapan dapat menjaga momentum kepentingan pemerintah dalam pengalaman tentang temuan UAP," katanya.
"Sayang, pameran temuan kemarin merupakan kemunduran besar dalam isu ini. Kesaksian saya berasal pengalaman saya dan laporan UAP yang saya dengar dari awak pesawat komersial dan militer melalui program saksi," tambah dia.
Ia juga menjelaskan bahwa UAP merupakan isu yang harus mendapat perhatian khusus karena berkaitan dengan keselamatan ruang angkasa, keamanan nasional dan ilmu pengetahuan. Ia pun kecewa akan aksi di Meksiko yang memamerkan jasad alien tidak jelas, yang dianggapnya malah merugikan dalam kaitannya dengan upaya itu.
"Saya akan terus meningkatkan kesadaran mengenai UAP sebagai masalah mendesak yang berkaitan dengan keselamatan ruang angkasa, keamanan nasional, dan ilmu pengetahuan, namun saya sangat kecewa dengan aksi yang tidak berdasar ini," tambahnya.
*Artikel ini ditulis oleh Argya D. Maheswara, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
(fyk/fyk)