Sayang Anak Level Sultan! Politikus India Belikan Tanah di Bulan

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 05 Sep 2023 07:20 WIB
Sayang Anak Level Sultan! Politikus India Belikan Tanah di Bulan. Foto: Getty Images/iStockphoto/jakkapan21
New Delhi -

Orang tua menunjukkan rasa sayang terhadap buah hati dengan bermacam cara. Politikus asal India Om Sagar, membelikan tanah di Bulan sebagai tanda cinta untuk anaknya, Namaya Sagar.

Sagar adalah salah satu politikus partai berkuasa di India. Selain itu, ia juga pengusaha properti terpandang di wilayah Bareilly, Uttar Pradesh, India.

Sagar membeli satu hektar tanah di Bulan dekat Lake of Dreams, salah satu area Bulan yang menonjol. Ia membeli tanah tersebut melalui Luna Society International, sebuah organisasi yang berbasis di New York, AS yang menjual properti real estate di luar angkasa.

"Putra saya ibarat Bulan bagi saya. Jadi saya ingin memberinya 'sepotong' Bulan sebagai hadiah," kata Sagar seperti dikutip dari ZeeNews India.

Sagar tidak bersedia membeberkan harga tanah tersebut. Namun yang jelas, ia memastikan telah mendaftarkan kepemilikan lahan tersebut atas nama anaknya ke Luna Society International. Istrinya, Rekha Sagar, mengatakan mereka ingin putra mereka sukses dan akan mencapai Bulan suatu hari nanti.

Untuk diketahui, Luna Society International merupakan salah satu dari dua perusahaan di dunia yang mengklaim menjual tanah di Bulan. Perusahaan lainnya adalah International Lunar Lands Registry. Kedua perusahaan ini memiliki pelanggan para 'sultan' alias orang-orang kaya dari seluruh dunia, termasuk India.

Yang menarik, kabar ini datang di tengah euforia masyarakat India merayakan keberhasilan negara mereka mencapai Bulan. Tak heran kata 'India' dan 'Bulan' ramai menjadi perbincangan beberapa pekan ini. Pada 23 Agustus 2023, India mencetak sejarah sebagai negara pertama yang berhasil mendarat di kutub selatan Bulan.

Perdana Menteri India Narendra Modi gencar mendorong misi luar angkasa untuk memainkan peran yang lebih besar di panggung dunia yang didominasi oleh AS, Rusia, dan China.

India juga memprivatisasi peluncuran ruang angkasa dan berupaya membuka sektor ini bagi investasi asing. Negara ini menargetkan peningkatan pangsa pasar peluncuran global sebanyak lima kali lipat dalam dekade berikutnya.

Ketika ruang angkasa berubah menjadi bisnis global di masa depan, negara ini juga mengandalkan keberhasilan badan riset dan antariksa nasional India ISRO dalam menunjukkan kehebatannya di sektor ini.



Simak Video "Video: Norwegia Masuk Daftar 55 Negara dalam Perjanjian Artemis NASA"

(rns/afr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork