Serunya Negara-negara Lomba ke Bulan, Diawali AS Vs Uni Soviet
Hide Ads

Serunya Negara-negara Lomba ke Bulan, Diawali AS Vs Uni Soviet

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 30 Agu 2023 14:20 WIB
Ilustrasi Pink Moon atau Bulan Purnama Merah Jambu
Berawal dari AS Vs Uni Soviet, Berbagai Negara Berlomba ke Bulan. Foto: Antara Foto/Paramayuda
Jakarta -

Negara-negara yang sedang gencar mengembangkan teknologi luar angkasa, berlomba untuk bisa menjelajah Bulan. Jika menengok sejarahnya, persaingan menuju ke Bulan ini diawali oleh Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet lebih dari setengah abad lalu.

Pada tahun 1950-an, AS bersaing dengan Uni Soviet untuk mendominasi ruang angkasa. Persaingan ini muncul dipicu oleh Perang Dingin.

Pada tanggal 2 Januari 1959, pesawat luar angkasa Soviet Luna 1 melakukan penerbangan lintas Bulan pertama pada jarak 5.994 km dari permukaan Bulan. Rusia juga merupakan pihak pertama yang mencapai Bulan pada 12 September 1959 dengan misi Luna kedua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun kemudian, seperti dikutip dari Science How Stuff Works, pada 25 Mei 1961, Presiden John F. Kennedy mengeluarkan tantangan dalam pidatonya di depan Kongres AS.

"Saya percaya bahwa negara ini harus berkomitmen untuk mencapai tujuan, sebelum dekade ini berakhir, untuk mendaratkan manusia di Bulan dan kembali ke Bumi dengan selamat," ujarnya dengan berapi-api kala itu.

ADVERTISEMENT

Astronaut AS dengan percaya diri menerima tantangan tersebut, dan pada tanggal 3 Maret 1959, wahana Pioneer 4 menjadi pesawat ruang angkasa AS pertama yang terbang di Bulan.

Misi demi Misi ke Bulan

Sejak itu, program US Ranger yang berlangsung dari tahun 1961 hingga 1965, mengirimkan sembilan misi ke Bulan. Pada tahun 1962, Ranger 4 mencapai permukaan Bulan tetapi tidak dapat mengirim data apa pun sebelum akhirnya jatuh. Dua tahun kemudian, Ranger 7 mengambil dan mengirimkan lebih dari 4.000 foto sebelum mencapai permukaan Bulan.

Perlombaan menuju Bulan semakin sengit. Kali ini, misinya adalah mendaratkan pesawat dengan hati-hati tanpa menabrak (soft landing).

Uni Soviet mengalahkan AS dengan mendaratkan Luna 9 pada 3 Februari 1966. Namun, AS juga tidak ketinggalan. Misi Surveyor 1 melakukan pendaratan terkendali di Bulan sekitar tiga bulan kemudian.

Memakan Korban

Semua langkah dalam eksplorasi Bulan ini mengarah pada tujuan akhir yakni bisa mendaratkan pesawat ruang angkasa berawak di Bulan.

Namun, tragedi terjadi saat uji pra-penerbangan pada 27 Januari 1967, ketika api melanda Modul Komando Apollo, menewaskan astronaut Roger Chaffee, Virgil 'Gus' Grissom, dan Edward White.

NASA menamai uji penerbangan tersebut Apollo 1 untuk menghormati para kru. Karena kecelakaan tersebut, NASA menunda peluncuran ke Bulan selama satu tahun sambil mendesain ulang modulnya, memastikan keselamatan kru yang bertugas berikutnya.

Tantangan Menuju Bulan

Penundaan bukanlah satu-satunya tantangan yang dihadapi para astronaut. Agar berhasil melakukan pendaratan di Bulan, para ilmuwan harus mengeluarkan pesawat ruang angkasa dari gravitasi Bumi, menempatkannya ke orbit mengelilingi Bulan, mendarat tanpa jatuh dan kembali melalui atmosfer Bumi tanpa terbakar.

Maka, NASA meluncurkan Apollo 7 ke luar angkasa pada 11 Oktober 1968. Para kru, terdiri dari astronaut Walter M. Schirra Jr., Donn F. Eisele, dan Walter Cunningham, mengorbit Bumi 163 kali dan menghabiskan hampir 11 hari di luar angkasa.

Selanjutnya, misi Apollo 8 diluncurkan pada 21 Desember 1968. Ini adalah misi berawak pertama yang menggunakan roket Saturn V yang cukup tangguh untuk membawa pesawat ruang angkasa ke orbit Bulan. Awak kapal Frank Borman, James A. Lovell Jr., dan William A. Anders mengelilingi Bulan dan berhasil kembali ke Bumi dengan selamat.

Pada 3 Maret 1969, misi Apollo 9 diluncurkan. James A. McDivitt, David R. Scott, dan Russell Schweickart mengorbit Bumi sebanyak 152 kali dan mempraktikkan prosedur docking antara Modul Komando (yang akan menampung para astronot di luar angkasa) dan Modul Bulan (yang akan melakukan pendaratan di Bulan). Mereka harus menyempurnakan prosedur ini sebelum mencoba melakukan pendaratan sebenarnya.

Tahap terakhir dalam gladi bersih ini dilakukan pada tanggal 18 Mei 1969, dengan peluncuran Apollo 10. Tahap ini melibatkan setiap langkah pendaratan di Bulan. Komandan Thomas Stafford dan pilot modul Bulan Eugene Cernan menurunkan Modul Bulan hingga berada dalam jarak 15.240 meter dari permukaan Bulan, sementara John W. Young tetap berada di Modul Komando di orbit Bulan.

Pendaratan Pertama Manusia di Bulan

Pada Juli 1969, NASA siap mendaratkan manusia di Bulan. Awak misi bersejarah ini terdiri dari Komandan Neil Armstrong, Pilot Modul Komando Michael Collins, dan Pilot Modul Bulan Edwin 'Buzz' Aldrin.

Sejarah baru tercipta lewat kesuksesan misi ini. Saat berada di Bulan, Armstrong dan Aldrin membuat gambar yang kini terkenal dan bersejarah, yakni saat mereka mengibarkan bendera AS.

Ini tidak semudah kelihatannya. Tiang tersebut masuk ke dalam tanah Bulan setinggi 12-15 cm pertama dengan mudah, tetapi kemudian menemui hambatan. Para astronaut harus menyandarkan benderanya sedikit ke belakang agar tetap berada di tanah.

Saat berada di Bulan, kru astronaut mengumpulkan hampir 23 kg sampel material Bulan, mengambil foto area dekat lokasi pendaratan, menyiapkan peralatan, dan mengambil dua sampel tabung inti dari permukaan Bulan.

Mereka juga meninggalkan sebuah cakram berisi 73 pesan dari kepala negara di seluruh dunia, sebuah tempelan dari misi Apollo 1, dan medali dari kosmonot Rusia serta simbol elang AS.




(rns/rns)
Berita Terkait