NASA adalah badan antariksa ternama di dunia. Namun siapa sangka, bahwa di balik nama yang diagungkan itu terdapat komplain terhadap infrastruktur yang bermasalah. Bahkan, ada yang membutuhkan perbaikan hingga bertahun-tahun.
Komplain itu diutarakan oleh Erik Weiser selaku Direktur Fasilitas NASA, di panel National Academies. Ia mengatakan bahwa infrastruktur NASA, dari fasilitas riset hingga lokasi peluncuran dan pabrik roket, sedang mengalami kemerosotan yang terus meningkat.
Memperburuk situasi tersebut, Weiser mengaku bahwa anggaran pemeliharaan NASA kekurangan dana, setidaknya seperempat miliar dolar setiap tahunnya. Tentu, ini membuat infrastruktur NASA semakin rusak saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagian besar fasilitas kami (83%) sudah berada di luar masa berguna mereka," Ungkap Weiser. Ia menambahkan, yang menjadi persoalan bukan peralatan di dalam, melainkan bangunan yang mendukung kapabilitas tes di dalamnya.
"Anda bisa memiliki mikroskop kelas dunia dan material lab, tapi bila kualitas bangunan itu menurun, mikroskop itu tidak akan berguna lagi," papar Weiner.
Sementara itu, ada 78 proyek pemeliharaan dan konstruksi ditunda selama 4 tahun terakhir dan semakin mereka menunda, kian hancur fasilitas itu. Dengan kata lain, Weiser dan timnya seperti dibiarkan berada di dalam tekanan untuk menghindari kegagalan misi di masa depan.
"Sudahkah kita benar-benar memikirkan tentang infrastruktur yang kita butuhkan untuk memastikan bahwa kita bisa pergi ke Mars?. Ini tidak hanya tentang membangun roket yang bisa sampai ke sana," cetusnya.
Selain ngeri dengan proyek semakin tertunda akibat fasilitas menurun, Weiser juga takut bahwa persoalan ini mempengaruhi generasi muda bagi NASA. Menurutnya, fasilitas rusak bisa menjauhkan talenta muda untuk bekerja di NASA.
Mengingat badan antariksa ini masih memiliki nama yang bersinar, sungguh disayangkan bila ia kehilangan pamor di antara perusahaan serupa, seperti Space X yang fasilitasnya bisa dibanggakan. "Bila saya ingin menginspirasi generasi selanjutnya di tenaga kerja kita, kita butuh fasilitas yang lebih baik," ujar Weiser.
Untuk saat ini, NASA berharap bahwa dengan menghancurkan fasilitas lama, akan bisa memangkas biaya pemeliharaan. Tapi Weiser mengingatkan bahwa ini akan memakan lima sampai sepuluh tahun, mengingat juga dibutuhkan uang untuk melakukan pembongkaran.
Sekarang, perusahaan harus memutuskan apakah lebih baik membangun fasilitas baru atau menyelamatkan fasilitas lama. Bagaimanapun juga, semua alternatif itu tidak akan murah.
*Artikel ini ditulis oleh Khalisha Fitri, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(fyk/fyk)