Militer AS Pernah Ledakkan Bom Nuklir di Atas Kepala 5 Tentara
Hide Ads

Militer AS Pernah Ledakkan Bom Nuklir di Atas Kepala 5 Tentara

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 27 Jul 2023 11:00 WIB
Tentara AS uji bom nuklir
Foto: National Archive
Jakarta -

Sejarah pengujian senjata nuklir Amerika Serikat, diwarnai beberapa ide buruk. Salah satunya adalah ada lima orang tentara AS yang berdiri di lokasi titik nol kala uji peledakan di atmosfer pada akhir 1950-an.

Pada 19 Juli 1957, lokasi pengujian di Nevada menggelar uji coba roket nuklir udara ke udara. Tujuan senjata bernama Genie itu adalah menangkal potensi pembom Uni Soviet bersenjata nuklir. Tes tersebut untuk mencaritahu apa roket dapat diarahkan efektif dan mengenai pembom tanpa sistem pemandu.

Roket nuklir udara ke udara adalah konsep yang dipertanyakan, tapi sejumlah percobaan aneh dilakukan di Situs Uji Nevada selama era bom Atom. Nah, lima perwira Angkatan Udara AS memutuskan menempatkan diri di ground zero, berdiri 18.500 kaki tepat di bawah roket Genie akhirnya akan meledak di udara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang-orang tersebut, Kolonel Sidney Bruce, Letnan Kolonel Frank Ball, Mayor Normal "Bodie" Bodinger, Mayor John Hughes, dan Don Luttrell, tidak diharuskan terlibat tapi mengajukan diri. Walau tak jelas tujuannya, teori dikemukakan hal itu dimaksudkan mengurangi kekhawatiran tentang kejatuhan nuklir dari rudal nuklir udara.

Dalam rekaman video, seperti dikutip detikINET dari Insider, kelima pria itu berdiri di tempat yang mereka beri label Ground Zero: Population 5, memandang ke atas ke arah pesawat F-89 Scorpion.

ADVERTISEMENT

Genie diluncurkan dan meledak, menyebabkan cahaya terang yang membuat kelima pria itu melindungi mata. Kemudian suara ledakan mengagetkan orang-orang sebelum video menunjukkan bola api dari nuklir. Setelah itu, kelima pria itu berjabat tangan memberi selamat.

Genie kemudian tak pernah diuji lagi. Beberapa dekade kemudian, juru kamera Yoshitake memberitahu Fox News tentang insiden itu, mengatakan dia tak mengajukan diri untuk syuting. "Saya ditelepon yang mengatakan mereka membutuhkan saya untuk tes khusus," kata Yoshitake.

"Saya mengetahui saat sampai di Nevada bahwa saya akan berdiri di Ground Zero. Bom akan meledak 10.000 kaki di atas kepala saya. Saya tanya alat pelindung apa yang akan saya pakai dan mereka bilang tak ada apa-apa. Saya bawa topi bisbol, dan saya berkata lebih baik memakainya untuk jaga-jaga," kisahnya

Dia mengklaim dia dan lima perwira Angkatan Udara yang hadir menderita kanker di kemudian hari, meski tidak jelas apakah itu akibat tes itu atau lainnya. Yoshitake menderita kanker perut. Dia meninggal 17 Oktober 2013, pada usia 84 tahun akibat komplikasi stroke.

Yoshitake mengatakan kepada The New York Times tahun 2010 bahwa beberapa rekannya masih hidup, tapi banyak yang tampaknya membayar mahal untuk pekerjaan mereka. "Cukup banyak yang meninggal karena kanker. Tidak diragukan lagi itu terkait dengan pengujian itu," pungkasnya.




(fyk/rns)