Dugaan Manusia Hobbit Masih Hidup di Indonesia, Ini Kata Pakar
Hide Ads

Dugaan Manusia Hobbit Masih Hidup di Indonesia, Ini Kata Pakar

Tim - detikInet
Rabu, 03 Mei 2023 19:30 WIB
Liang Bua, Flores, NTT, gua tempat ditemukannya jejak kehidupan Homo floresiensis.
Gua tempat ditemukannya fosil Homo Floresiensis. Foto: Rosino/Wikimedia Commons
Jakarta -

Homo floresiensis atau manusia Flores, sering pula dijuluki Hobbit, adalah spesies manusia purba yang telah punah. Akan tetapi ada pakar yang menyebut keturunannya masih ada di Indonesia. Benarkah demikian?

Spesimen pertama ditemukan di Flores di September 2003 oleh arkeolog gabungan Australia-Indonesia yang mencari bukti migrasi manusia manusia modern dari Asia ke Australia. Mereka malah menemukan kerangka tubuh kecil hampir lengkap, LB1, di gua Liang Bua. Penggalian berikutnya di 2003 dan 2004 menemukan 7 kerangka tambaha. Di 2004, spesies terpisah kembali ditemukan, berusia sekitar 74 ribu tahun.

Pakar antropologi dari universitas Alberta, Gregory Forth yang beberapa lama tinggal di Flores, menulis sebuah buku Between Ape and Human: An Anthropologist on the Trail of a Hidden Hominoid. Berdasarkan wawancaranya dengan orang lokal yang kadang berjumpa dengan makhluk kecil menyerupai manusia kera, ia mengemukakan teori Homo Floresiensis mungkin masih eksis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tujuan saya menulis buku ini adalah untuk menemukan penjelasan terbaik, yaitu yang paling rasional dan didukung secara empiris, dari kisah tentang makhluk-makhluk itu," tulis Forth seperti dikutip dari IFL Science.

"Ini termasuk laporan penampakan oleh lebih dari 30 saksi mata, yang semuanya saya ajak bicara langsung. Dan saya menyimpulkan bahwa cara terbaik untuk menjelaskan apa yang mereka katakan kepada saya adalah bahwa hominin non-sapiens telah bertahan di Flores hingga saat ini atau baru-baru ini," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Namun, ahli paleoantropologi tidak percaya. Peluang bahwa Flores masih jadi habitat bagi keturunan spesies manusia yang telah punah adalah kecil, karena tidak ada bukti kuat tentang manusia kera semacam itu.

Seperti dikutip detikINET dari Popular Mechanic, peneliti berteori spesies manusia mencapai Flores sekitar satu juta tahun yang lalu. Selama beberapa ribu tahun, mereka mengembangkan dwarfisme, hidup sebagai orang kecil di pulau itu sampai akhirnya punah sekitar 50.000 tahun yang lalu.

Akan tetapi Forth bersikeras bahwa bukti orang-orang ini masih dapat ditemukan. "Perlu diingat banyak spesies telah diketahui oleh masyarakat setempat (di sekitar Flores, misalnya komodo) sebelum diterima oleh ilmuwan," katanya. Untuk bukti, ilmuwan memang perlu melihat spesimen, tapi dia tahu para antropolog tidak terburu-buru ke Flores untuk mencari bukti kuat tentang keturunan hobbit yang masih hidup.

Itu karena teorinya memang tak masuk akal bagi sebagian besar ahli paleoantropologi. Matthew Tocheri dari Program Asal Usul Manusia Smithsonian Institution, mengatakan bahwa akan sangat menggetarkan jika mereka bisa menemukan spesies manusia yang sangat tidak biasa.

"Saya pikir adil untuk mengatakan bahwa ini mewakili waktu perubahan besar dalam paleoantropologi secara umum dan itu benar-benar mengguncang fondasi disiplin itu sendiri," katanya kepada Popular Mechanics. Akan tetapi karena peluangnya begitu kecil bahkan mustahil, sulit untuk mengerahkan sumber daya dan mencari buktinya.

Menurutnya kisah tentang manusia kera yang kecil dan sedikit berbulu mungkin mirip dengan cerita Amerika Utara tentang Bigfoot, yang diwariskan begitu lama hingga jadi bagian dari budaya dan bahkan tertanam dalam jiwa. Mungkin penduduk bisa melihat beberapa primata lain dan mengira itu adalah manusia-kera ini.




(fyk/fyk)