Kemungkinan Ditemukan Sejumlah Besar Air di Bulan
Hide Ads

Kemungkinan Ditemukan Sejumlah Besar Air di Bulan

Rachmatunnisa - detikInet
Kamis, 30 Mar 2023 08:15 WIB
Fenomena Bulan Biru Musiman atau Seasonal Blue Moon di langit Bekasi, Minggu (22/8/2021). Bulan Biru adalah purnama ketiga dari salah satu musim astronomis yang di dalamnya terjadi empat kali bulan purnama. ANTARA FOTO/Paramayuda/wsj.
Kemungkinan Ditemukan Sejumlah Besar Air di Bulan. Foto: ANTARA FOTO/Paramayuda
Jakarta -

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, kita tahu ada kandungan air di Bulan. Namun yang masih menjadi pertanyaan, bagaimana air bisa sampai di sana, di bagian Bulan mana air tersimpan, dan bagaimana air bergerak.

Dalam sebuah studi baru, sekelompok ilmuwan dari China telah mengidentifikasi keberadaan material seperti manik-manik kaca kecil di tanah Bulan yang diduga berpotensi menjadi tempat air bersembunyi. Jumlahnya pun diperkirakan cukup besar, mungkin sebanyak 297,6 miliar ton.

Temuan baru ini didasarkan pada sampel yang dibawa kembali dari misi penjelajah Chang'e 5 China. Pesawat ruang angkasa tersebut menghabiskan beberapa minggu mengumpulkan material dari permukaan Bulan pada Desember 2020, dan mereka melihat penemuan baru yang menarik dari analisis selanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manik-manik kaca mikroskopis biasanya terbentuk sebagai potongan-potongan batuan luar angkasa yang menghantam permukaan objek lain, menguapkan mineral yang dapat mendingin menjadi partikel kaca yang diameternya hanya beberapa puluh atau ratusan mikrometer.

Studi sebelumnya tentang manik-manik yang ditemukan dalam sampel Bulan pada misi Apollo, membantu menjungkirbalikkan asumsi sebelumnya tentang Bulan yang sangat kering tanpa keberadaan air.

ADVERTISEMENT

Penelitian saat ini menunjukkan sebagian besar air Bulan diproduksi dengan sedikit bantuan dari angin Matahari, karena ion hidrogen dari hujan partikel Matahari ini berikatan dengan oksigen yang sudah tersimpan di tanah Bulan.

Reservoir air yang berpotensi diwakili oleh manik-manik ini tampaknya memainkan peran penting dalam siklus air Bulan. Saat sebagian air hilang ke luar angkasa, ia dapat diisi ulang oleh materi yang disimpan dalam kaca benturan amorf.

"Banded glass bead mempertahankan tanda hidrasi dan menampilkan profil kelimpahan air yang konsisten dengan difusi ke dalam air yang berasal dari angin Matahari," tulis para peneliti dikutip dari Science Alert.

Setiap manik kaca mampu menampung hingga 2.000 mikrogram air untuk setiap gram massa partikel. Berdasarkan analisis tanda hidrasi, para ilmuwan memperkirakan manik-manik dapat mengakumulasi air hanya dalam rentang waktu beberapa tahun.

"Waktu difusi yang singkat ini menunjukkan bahwa air yang berasal dari angin matahari dapat terakumulasi dengan cepat dan disimpan dalam manik-manik kaca tumbukan Bulan," tulis para peneliti.

Pengetahuan ini sangat berguna untuk mendukung misi eksplorasi dan mendirikan pangkalan di Bulan. Mampu memasuki reservoir air yang luas dapat membuat hidup di permukaan Bulan untuk waktu yang lama bisa jauh lebih nyaman.

Terlebih lagi, para ilmuwan mengatakan bahwa 'benda tak berudara' lainnya seperti Bulan dapat menyimpan air di lapisan permukaannya dengan cara yang sama. Harapannya, akan ada lebih banyak penemuan berkat sampel Chang'e 5 yang terus dianalisis.

"Temuan ini menunjukkan bahwa kaca tumbukan di permukaan Bulan dan benda tak berudara lainnya di Tata Surya mampu menyimpan air yang berasal dari angin Matahari dan melepaskannya ke luar angkasa," kata ahli geofisika dan rekan penulis studi Hu Sen dari Chinese Academy of Sciences.




(rns/afr)