Kenapa China Pakai Balon Teknologi Jadul Buat Mata-mata?
Hide Ads

Kenapa China Pakai Balon Teknologi Jadul Buat Mata-mata?

Fino Yurio Kristo - detikInet
Sabtu, 11 Feb 2023 07:50 WIB
Pancarian balon mata-mata China
Balon China yang ditembak jatuh Amerika. Foto: Getty Images
Washington -

Amerika Serikat menyebut balon misterius asal China yang mereka tembak jatuh, adalah perangkat mata-mata. Sumber pejabat senior mengatakan Washington yakin balon mata-mata itu dikendalikan militer China dan bagian dari armada balon mata-mata yang dikirim China ke sekitar 40 negara di 5 benua untuk mengumpulkan informasi intelijen.

Balon semacam ini jelas teknologi lama, namun sepertinya punya peran baru dalam dunia pengintaian modern. Seperti dikutip detikINET dari Guardian, beberapa negara, tidak hanya China, sedang mengamati kemungkinan balon semacam itu untuk penggunaan militer dan keamanan.

Tahun 2019, AS eksperimen menggunakan balon mengawasi 6 negara bagiannya, untuk memantau dan mencegah perdagangan narkoba. Bulan lalu Jenderal StΓ©phane Mille, kepala staf angkatan udara dan luar angkasa Prancis, mengatakan pihaknya mencemaskan adanya balon mata-mata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Area udara yang lebih tinggi merujuk antara 20 dan 100 km ke atas, yang disebut zona 'tak tereksploitasi' yang tidak dapat dijelajahi hingga sekitar satu dekade lalu. Itu karena mesin tidak dapat berfungsi di ketinggian itu.

"Tapi teknologi saat ini memungkinkan balon pembawa sensor, misalnya, menggunakan ruang ini. Apa kita mau balon yang dikirim musuh berada di atas Paris dan mengawasi tiap gerakan kita dan tak mampu menghadapinya?" cetusnya.

ADVERTISEMENT

James Lewis, pakar di Center for Strategic and International Studies, menilai penggunaan balon untuk intelijen memiliki kelemahan. "Masalah dengan balon adalah mereka pergi ke mana angin membawa mereka. Mereka berkeliaran, tak bisa diprediksi dan sulit mengintai target statis," katanya.

Balon pengintai menurutnya adalah versi buruk dari satelit dan terkejut China menggunakannya. "Kontribusi apa pun untuk pengintaian intelijen sangat kecil. Mengapa tak mengirim saja seorang pria dengan van untuk berkeliling?" candanya.

Namun Jim Himes, anggota Komite Intelijen dari Partai Demokrat, menilai ada tiga potensi kelebihan yang dimiliki balon dalam hal intelijen. Misalnya yang jelas adalah biayanya tidak sampai USD 1 miliar seperti satelit. "Sepuluh dari mereka ditembak jatuh, siapa peduli?" kata Himes.

Kedua, balon ini memiliki kemampuan pengawasan yang gigih yang tidak dimiliki satelit. Dan yang ketiga adalah, ia bisa mengintai dari jarak yang relatif dekat dari permukaan Bumi.

Beijing mungkin merasa harus mencoba berbagai platform dan metode untuk mencoba bersaing dengan kemampuan intelijen global AS. Salah satunya ya dengan balon semacam ini.




(fyk/fyk)