Para ahli menemukan produk alami yang dibuat oleh bakteri dalam genus Pseudomonas. Bahan ini memiliki sifat antimikroba, yakni zat bernama keanumycins.
Sebuah penelitian menunjukkan keanumycin efektif melawan jamur penyebab penyakit pada tanaman dan manusia. Meningkatnya resistensi antimikroba berarti ada kebutuhan mendesak untuk menemukan cara baru untuk memerangi mikroba patogen.
Selama ini kita sering mendengar tentang resistensi antibiotik. Namun tidak banyak orang tahu bahwa infeksi jamur juga merupakan ancaman yang semakin meningkat bagi kesehatan manusia. Di luar itu, patogen jamur adalah penyebab utama hilangnya panen di ratusan spesies tanaman.
"Kita mengalami krisis anti-infeksi," jelas penulis studi Sebastian Götze, dari Leibniz Institute for Natural Product Research and Infection Biology, dikutip dari IFL Science, Kamis (9/2/2023).
"Banyak jamur patogen manusia sekarang kebal terhadap antimikotik, sebagian karena digunakan dalam jumlah besar di lahan pertanian," sambungnya.
Penulis studi baru meneliti bakteri Pseudomonas, karena diketahui bahwa mereka beracun bagi ameba tertentu (Dictyostelium discoideum). Para peneliti kini telah mampu mengisolasi salah satu kelompok produk alami yang bertanggung jawab atas toksisitas ini.
Lipopeptida yang baru ditemukan ini adalah pembunuh yang sangat efisien sehingga hanya satu nama yang tampaknya cocok: keanumycins.
Apakah ada hubungannya dengan Keanu Reeves? Namanya memang terinspirasi dari aktor Hollywood tersebut karena penggambaran ikonik Keanu Reeves tentang pembunuh bayaran di film John Wick.
Karena ameba dan jamur memiliki beberapa karakteristik yang sama, para peneliti menduga bahwa keanumycin mungkin juga efektif membunuh jamur.
Kecurigaan ini dikonfirmasi ketika cairan yang mengandung keanumycin dari bakteri Pseudomonas yang dikultur (disebut supernatan), mampu memerangi busuk jamur abu-abu pada daun hydrangea.
"Secara teoritis, supernatan yang mengandung keanumycin dari kultur Pseudomonas dapat digunakan langsung untuk tanaman," kata Götze.
Bahan ini juga dapat terurai secara hayati, jadi memiliki kredensial lingkungan yang jauh lebih baik daripada pestisida kimia. Yang jelas, menurut para peneliti, ini adalah awal yang menggembirakan, yang ingin ditindaklanjuti oleh penulis dengan penelitian lebih lanjut, tetapi tidak hanya berhenti pada tanaman.
"Selain itu, kami menguji zat yang diisolasi terhadap berbagai jamur yang menginfeksi manusia. Kami menemukan bahwa bahan ini menghambat jamur patogen Candida albicans," lanjut Götze.
Lebih menjanjikan lagi, keanumycin tampaknya bekerja pada konsentrasi rendah tanpa sangat beracun bagi sel manusia. C. albicans baru-baru ini masuk ke dalam daftar patogen jamur 'prioritas kritis' yang disusun oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
C. albicans adalah jamur yang menyebabkan sariawan, infeksi umum yang sering menyerang mulut, tenggorokan, atau alat kelamin. Pada beberapa pasien, terutama mereka yang sistem kekebalan tubuhnya lemah, C. albicans dapat menyebabkan infeksi sistemik yang serius dan terkadang fatal.
Untuk diketahui, infeksi jamur menyebabkan sekitar 1,7 juta kematian setiap tahun yang disebut sebagai 'the silent crisis'. Dengan sedikit obat yang secara khusus menargetkan jamur yang tersedia, keanumycin mungkin merupakan titik awal yang baik untuk pengembangan pengobatan baru yang sangat dibutuhkan.
Simak Video "Wanti-wanti WHO Terkait Resistensi Antimikroba"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)