Serangan zombie akibat jamur Cordyceps seperti di series 'The Last of Us' sangat mengerikan. Digambarkan otak manusia bisa dikendalikan hingga berperilaku agresif dan infeksius.

Jika berkaca dari kasus COVID-19 yang memaksa manusia membuat vaksin secepat kilat, kira-kira, jamur Cordyceps seperti di series 'The Last of Us' memungkinkan tidak, ya, dilawan dengan vaksin?

"Ya harus, kita membuat vaksin yang berbahan anti jamur. Oleh karena itu industri farmatika dengan peralatan modern, dengan bioteknologi itu bisa menciptakan derivat-derivat dari jamur-jamur yang bisa melawan jamur lain, namanya antagonis jamur," jawab ilmuwan biologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Profesor Rosichon Ubaidillah MPhil, PhD.

Dalam acara 'Eureka! Edisi ke-13: Serangan Zombie!', Senin (30/1/2023) malam, Prof Rosichon menuturkan bahwa di alam akan selalu ada antagonis yang bisa 'menawarkan' sebuah ancaman. Contohnya serangan jamur, pasti bisa ditemukan antijamurnya. Begitu juga antikanker. Semua hal yang dijadikan obat didasari dari sifat antagonis ini.

"Vaksin diambil dari jamur yang antagonis. Kalau di film 'The Last of Us' itu kan juga ingin dihasilkan dari antijamur juga, kan," jelasnya.

Nah, jika kita sudah tahu bahwa ada potensi vaksin untuk melawan Ophiocordyceps, ada fakta unik lainnya. Dijelaskan bahwa Cordyceps sebetulnya juga salah satu bahan untuk obat-obatan di dalam pembuatan vaksin. Sedangkan dari serangga, ada yang disebut sebagai yellow technology yang bersumber dari enzim-enzim serangga yang hidupnya ekstrem. Biasanya, mikroba yang hidup dalam ekstrem punya kemampuan membunuh mikroba lain karena dia harus bertahan hidup.

"Di dalam teknologi kuning, yellow technology, ilmuwan terutama ilmuwan Jerman itu menggali terus bioaktif namanya. Jadi komponen-komponen bahan kimia yang diambil dari beberapa mikroba yang menghasilkan bisa menghasilkan untuk obat-obatan salah satunya adalah vaksin tadi," tandasnya.

Dengan demikian bisa disimpulkan, bahwa pepatah yang mengatakan semua penyakit ada obatnya mungkin ada benarnya. Yang terpenting, manusia harus tekun dalam meneliti, mengenali lawan dan hidup harmoni dengan alam.