Ilmuwan dari Auburn University menggabungkan ikan lele dengan DNA aligator untuk menciptakan makanan masa depan manusia. Ini dilakukan demi membuat lele yang tidak membawa penyakit.
Dalam penelitian yang dipublikasikan Januari ini, mereka berusaha memodifikasi lele dengan gen cathelicidin dari aligator. Cathelicidin ditemukan di usus dan berfungsi sebagai peptida antimikroba yang membantu makhluk hidup melawan penyakit.
Melansir Science Alert, Rabu (8/2/2023) ada perbandingan yang cukup signifikan antara lele yang sudah dimodifikasi dengan yang hidup di alam liar. Lele yang dimodifikasi ternyata 2-5 kali lipat lebih tinggi tingkat kelangsungan hidupnya.
Lebih lanjut, para peneliti menambahkan cathelicidin ke gen untuk hormon reproduksi. Karenanya, itu mengurangi kemampuan ikan lele untuk bereproduksi. Kendati demikian, itu menurut mereka justru baik guna mencegah kontaminasi genetik ikan hibrida dengan ikan lele liar.
Di Indonesia, ikan lele merupakan hewan yang sering dikonsumsi masyarakat. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat, produksi ikan lele di Indonesia mencapai 1,06 juta ton dengan nilai Rp 18,93 triliun pada 2021.
Jika diurutkan dari wilayah produksi ikan lele terbesar, ada Jawa Barat di posisi pertama dengan 245.408,8 ton. Posisi selanjutnya ditempati Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan produksi lele sebesar 164.608,29 ton dan 137.196,1 ton.
Simak Video "Siap-siap! Bakal Ada Gerhana Matahari Langka di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(ask/fay)