Burung Dodo yang Sudah Punah Mau Dihidupkan Lagi

Burung Dodo yang Sudah Punah Mau Dihidupkan Lagi

ADVERTISEMENT

Burung Dodo yang Sudah Punah Mau Dihidupkan Lagi

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 03 Feb 2023 22:39 WIB
Burung dodo yang sudah punah
Burung Dodo yang Sudah Punah Mau 'Diciptakan' Lagi. Foto: Science Alert
Jakarta -

Startup bioteknologi bernilai miliaran dolar, Colossal Biosciences, mengklaim telah selangkah lebih dekat untuk menghidupkan kembali dodo, burung yang tidak bisa terbang yang telah punah sejak abad ke-17.

Rencana futuristik tersebut bisa dilakukan sekarang karena perusahaan yang berbasis di Dallas, Amerika Serikat itu telah mendekripsi seluruh genom dodo.

Burung dodo merupakan yang terbaru dalam daftar 'koleksi' hewan punah yang ingin dihidupkan kembali oleh para ilmuwan Colossal Biosciences. Sebelumnya, mereka juga sudah mengumumkan rencana 'menciptakan' kembali serigala Tasmania dan mammoth berbulu zaman prasejarah.

Namun masih banyak yang harus dilakukan sebelum burung-burung ini bisa dihadirkan kembali ke dunia. Para ilmuwan tentu saja tidak dapat menciptakan kembali kehidupan dodo dari awal. Jadi, mereka harus mencari cara untuk memasukkan gen khusus dodo ke dalam embrio hewan hidup.

"Langkah selanjutnya adalah membandingkan informasi genetik tersebut dengan gen burung yang berkerabat dekat seperti merpati Nicobar, dan solitaire Rodrigues, merpati terbang raksasa yang telah punah, untuk mencari tahu mutasi yang membuat dodo 'menjadi dodo'," kata Beth Shapiro, ahli genetika utama dalam proyek tersebut, seperti dikutip dari Science Alert, Jumat (3/2/2023).

Saphiro mengatakan, rencana terakhir adalah memperkenalkan kembali burung-burung itu ke Mauritius, tempat mereka tinggal sebelum dimusnahkan oleh manusia. Seekor burung yang dibuat dengan pendekatan seperti itu akan menjadi hibrida yang menyerupai nenek moyangnya.

"Rencana ini sangat menantang," kata Ewan Birney, wakil direktur Laboratorium Biologi Molekuler Eropa yang tidak terlibat dalam proyek tersebut.

Colossal Biosciences telah mengumpulkan USD 150 juta lagi untuk proyek tersebut dengan total USD 225 juta sejak 2021. Menurut Bloomberg, nilai investasi terbaru startup tersebut sebesar USD 1,5 miliar.

"Ada pertanyaan terkait etis ketika kita berpikir untuk menciptakan spesies dengan tujuan melepaskan mereka ke alam liar," kata Birney.

"Ada orang yang berpikir bahwa karena manusia dapat melakukan sesuatu seperti yang seharusnya, tapi tidak yakin apa tujuannya, dan apakah ini benar-benar alokasi sumber daya terbaik. Tapi yang jelas, kita harus menyelamatkan spesies yang kita miliki sebelum mereka punah," kata Birney.

Colossal Biosciences mengklaim membawa kembalinya hewan-hewan ini bukan satu-satunya tujuan. Skema besar ini juga berfungsi sebagai langkah awal untuk penelitian konservasi dan harapannya adalah bisa menjadi alat berguna untuk membantu hewan bertahan hidup dari krisis keanekaragaman hayati saat ini.



Simak Video "Laporan Kasus Baru Flu Burung H5N6 di China"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT