Empat mahasiswa dan mahasiswi University of Idaho, dibunuh dengan kejam di sebuah rumah pada bulan November silam. Kini, tersangka pembunuhan sudah diringkus. Bagaimana kronologi penangkapannya, yang melibatkan kombinasi analisis DNA, pemantauan via HP dan kamera CCTV?
Pembunuhan terhadap mahasiswa Universitas Idaho yaitu Kaylee Goncalves, Madison Mogen, Xana Kernodle, dan Ethan Chapin jadi perhatian nasional dan spekulasi publik intens. Pemuda pemudi itu, semua berusia 20 hingga 21 tahun, dibunuh di tempat tidur mereka, tampaknya secara acak.
Penyelidik mengidentifikasi tersangka melalui kombinasi bukti DNA, catatan ponsel, rekaman kamera dan seorang saksi yang mengatakan melihat dia meninggalkan TKP, menurut dokumen pengadilan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip detikINET dari Yahoo News, polisi menemukan sarung pisau di TKP, yang setelah diteliti ada jejak DNA-nya. Itulah yang menjadi kunci penangkapan sang tersangka.
![]() |
"Kemungkinannya adalah TKP berantakan dan ada bukti DNA tertinggal di mana-mana," kata Pete Yachmetz, konsultan dan mantan agen FBI. "Jadi yang dilakukan adalah mengambil semua bukti DNA yang mereka bisa dan menganalisisnya."
Proses itu butuh waktu, lantaran penyelidik awalnya mengidentifikasi dulu DNA para korban, baru kemudian mulai mencari DNA seseorang yang seharusnya tidak ada di sana atau terduga pelaku pembunuhannya.
Dalam investigasi seperti pembunuhan Idaho, sampel DNA sering dianalisis melalui Sistem Indeks DNA Gabungan, atau CODIS, database DNA nasional yang dikelola FBI. "Yang menurut saya butuh waktu lama adalah banyaknya bukti yang mereka kumpulkan," katanya.
Halaman selanjutnya, FBI ambil sampah>>>
Simak Video "Video: Polri Ambil Sampel DNA Jenazah Bayi Diduga Tertukar"
[Gambas:Video 20detik]