Perlombaan Antariksa di 2022, Rusia: Bye Bye Stasiun Luar Angkasa
Hide Ads

Year in Review 2022

Perlombaan Antariksa di 2022, Rusia: Bye Bye Stasiun Luar Angkasa

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 27 Des 2022 21:38 WIB
Bulan purnama stroberi terlihat di langit AS. Pemandangan tak biasa pun terlihat kala roket NASA untuk misi ke bulan terpotret bersama purnama stroberi.
Perlombaan Antariksa di 2022, Rusia 'Bye Bye Stasiun Luar Angkasa'. Foto: REUTERS/JOE SKIPPER
Jakarta -

Seiring perkembangan dan kian canggih teknologi luar angkasa, perlombaan menuju antariksa makin gencar dalam beberapa tahun terakhir. Di tahun 2022, sejumlah negara mencatat pencapaian baru dalam persaingan ini.

Ke depan, luar angkasa diprediksi akan makin hiruk pikuk dengan banyaknya misi eksplorasi. Tak hanya negara-negara langganan ke luar angkasa seperti Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Eropa, tetapi akan makin banyak pemain yang relatif baru di persaingan ke antariksa akan mengejar dengan cepat seperti China, Arab Saudi, India, dan Korea Selatan.

Berikut adalah catatan sepanjang 2022 dalam perlombaan ke luar angkasa, dirangkum detikINET dari berbagai sumber.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TiangongStasiun Luar Angkasa Tiangong. Foto: CNSA

1. China bangun stasiun luar angkasa

Tiga astronaut China kembali ke Bumi setelah menyelesaikan misi selama enam bulan di stasiun luar angkasa China, pada Minggu (4/12) sekitar pukul 20.00 waktu setempat.

Ketiganya dikirim ke luar angkasa pada Juni lalu untuk menyelesaikan pembangunan stasiun luar angkasa Tiangong. Mereka menumpang kapsul yang berangkat dari modul Shenzhou dan menempuh perjalanan selama sekitar sembilan jam.

ADVERTISEMENT

Misi Shenzhou-14 yang terdiri dari astronaut Chen Dong, Liu Yang, dan Cai Xuzhe berjalan dengan sukses. Stasiun luar angkasa Tiangong dirancang sebagai laboratorium di orbit ala stasiun luar angkasa ISS yang saat ini dioperasikan oleh AS dan Rusia. Selama satu dekade ke depan, China berencana mengirimkan dua misi berawak ke Tiangong tiap tahunnya.

Peluncuran Artemis I, Pembuka Jalan bagi Permukiman di BulanPeluncuran Artemis I, pembuka jalan bagi pemukiman di Bulan. Foto: DW (News)

2. Artemis 1 Orion tiba di Bulan

Pesawat antariksa NASA, Artemis 1 Orion, tiba di Bulan pada 22 November. Sempat hilang kontak selama kurang lebih 34 menit dalam manuver Artemis 1 Orion berhasil terhubung kembali saat sinyal sudah pulih, dan pesawat pun mengirimkan gambar Bumi di kejauhan.

Karena merupakan penerbangan uji coba, tidak ada astronaut ikut di dalamnya. Sebagai gantinya, terdapat tiga manekin dengan ribuan sensor. "Sensor tersebut memperoleh gambaran apakah lingkungannya akan baik-baik saja bagi manusia," kata astronaut NASA Zena Cardman.

Apabila penerbangan ini berjalan dengan baik, para astronaut akan bergabung dalam perjalanan berikutnya, pertama-tama ke orbit mengelilingi Bulan. Setelahnya, misi Artemis edisi ketiga akan membawa wanita pertama dan orang non-kulit putih pertama ke permukaan Bulan.

Misi DART NASAMisi DART NASA. Foto: NASA/Johns Hopkins APL

3. Misi 'cegah kiamat'

Pesawat Double Asteroid Redirection Test (DART) milik NASA yang ditabrakkan ke arah asteroid di bulan September, berhasil mendorong targetnya. Asteroid itu kini mengorbit dengan lebih cepat dan menandakan pertama kalinya manusia berhasil mengubah pergerakan objek luar angkasa.

Pesawat ditabrakkan ke asteroid Dimorphos pada 26 September 2022, tapi NASA tidak tahu apakah asteroid itu berhasil digerakkan atau tidak. Pesawat itu menabrak Dimorphos yang berjarak 10,9 juta km dari Bumi dengan kecepatan 22.000 km/jam.

NASA meluncurkan misi DART ke asteroid Dimorphos sebagai bagian dari uji coba 'mencegah kiamat' atau pertahanan Bumi dari ancaman asteroid berbahaya. Meski begitu, Dimorphos dan Didymos sebenarnya bukan asteroid yang mengancam kehidupan di Bumi.

FILE - Dalam foto 13 April 2017 yang disediakan oleh NASA ini, teknisi mengangkat cermin Teleskop Luar Angkasa James Webb menggunakan derek di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard di Greenbelt, Md. NASA mengumumkan Selasa, 14 Desember 2021, bahwa minggu depan peluncuran teleskop ruang angkasa barunya tertunda setidaknya selama dua hari karena masalah komunikasi antara observatorium dan roket. Peluncuran Teleskop Luar Angkasa James Webb sekarang ditargetkan tidak lebih awal dari 24 Desember. (Laura Betz/NASA via AP, File)FILE - Dalam foto 13 April 2017 yang disediakan oleh NASA ini, teknisi mengangkat cermin Teleskop Luar Angkasa James Webb menggunakan derek di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard di Greenbelt, Md. NASA mengumumkan Selasa, 14 Desember 2021, bahwa minggu depan peluncuran teleskop ruang angkasa barunya tertunda setidaknya selama dua hari karena masalah komunikasi antara observatorium dan roket. Peluncuran Teleskop Luar Angkasa James Webb sekarang ditargetkan tidak lebih awal dari 24 Desember. (Laura Betz/NASA via AP, File) Foto: AP/Laura Betz

4. Teleskop terkuat James Webb beroperasi

Teleskop Luar Angkasa James Webb senilai USD 10 miliar baru memulai operasi ilmiahnya di bulan Juli 2022. Teleskop terkuat itu sudah menunjukkan kapasitasnya untuk mengungkapkan detail baru yang mengesankan tentang alam semesta kita.

James Webb tak henti mengundang decak kagum lewat gambar-gambar terbaru yang berhasil ditangkapnya dan makin membuka wawasan tentang alam semesta kita. Citra yang ditangkap James Webb bahkan dipamerkan NASA ke khalayak, salah satunya lewat billboard raksasa di Time Square, New York sehingga kian menarik perhatian publik.

Gambar-gambar James Webb yang dirilis NASA antara lain termasuk citra galaksi pada tahap pematangan yang lebih jauh dari yang diperkirakan. James Webb baru-baru ini juga mencitrakan apa yang disebut Pilar Penciptaan. Penangkapan gambar itu dinilai sebagai pertunjukan brilian dari kemampuan James Webb untuk mengintip alam semesta melalui awan debu dan wilayah gambar ruang tempat bintang-bintang baru lahir.

Rusia Tinggalkan Stasiun Luar Angkasa ISS, NASA: Belum ResmiRusia Tinggalkan Stasiun Luar Angkasa ISS. Foto: DW (News)


5. Rusia tinggalkan ISS

Sebagai salah satu dampak konflik Rusia-Ukraina, badan antariksa Rusia, Roscosmos mengumumkan hengkang dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Mereka secara resmi menyatakan tidak akan lagi bekerja dengan mitra global untuk melakukan penelitian ilmiah di ISS.

Konflik Rusia-Ukraina menciptakan keretakan serius antara Rusia dan negara-negara Barat terutama dengan AS, dan ikut berimbas pada hubungan kerja sama terkait keantariksaan.

Tak hanya itu, Rusia pun memutuskan untuk berhenti memasok mesin roket ke AS. Roscosmos juga akan menghentikan servis mesin roket yang sebelumnya dikirim ke AS. Hingga saat ini, AS masih memiliki 24 mesin dan Rusia berniat membiarkannya karena tidak mau lagi memberikan bantuan teknis kepada AS.


Download report Year in Review 2022 di sini.




(rns/rns)