Exequiel Ezcurra bukan seorang arkeolog. Dia adalah ahli ekologi dan konservasionis yang saat ini sedang menyelidiki asal usul dan evolusi pertanian jagung di Meksiko. Dalam penelitiannya kali ini, dia menemukan bahwa gunung adalah observatorium kosmik kuno.
Saat menjelajahi teknik pertanian masa lalu, dia menemukan sesuatu yang lain: penduduk zaman awal Basin of Mexico atau Cekungan Meksiko menggunakan reruntuhan di gunung terdekat untuk menyimpan kalender pertanian yang akurat.
Ezcurra menerbitkan temuan ini dengan dua kolaborator lainnya, putrinya dan seorang temannya yang mengambil rekaman drone di jurnal ilmiah Prosiding National Academies of Sciences (PNAS).
Sebelum penaklukan Spanyol, masyarakat di Cekungan Meksiko memiliki sistem pertanian yang sangat mengesankan. Musim monsun datang di musim panas, tetapi 'hujan palsu' di awal tahun bisa saja menggoda para petani untuk menanam tanaman mereka sebelum waktunya sehingga menghancurkan mereka.
Tapi itu tidak terjadi, dan ini menunjukkan betapa hebat pengetahuan mereka tentang penanggalan. Seperti yang dijelaskan Ezcurra, temuan ini sangat penting, mengingat masyarakat setempat di zaman itu tidak memiliki instrumen navigasi dan pengamatan apa pun yang dimiliki orang Eropa pada saat itu, seperti kompas, astrolabe, dan kuadran.
"Motivasi awal saya adalah untuk mengetahui bagaimana semua ini dimulai dan bagaimana orang-orang ini muncul dengan sistem pertanian yang sangat produktif di awal sejarah manusia," katanya seperti dikutip dari Vice.
Ia meyakini, jawabannya adalah pegunungan di wilayah itu. Banyak peradaban lain mendemonstrasikan 'kalender cakrawala' yang mencatat posisi Matahari terbit (atau terbenam) terhadap fitur geografis di sepanjang cakrawala.
Ezcurra dan rekannya mulai menyelidiki tengara horizontal yang berbeda, merujuk silang mereka dengan kodeks kuno untuk melihat apakah ada referensi. Melalui proses inilah mereka memutuskan untuk fokus pada Gunung Tlaloc, calon yang mungkin karena kedekatannya dengan timur.
"Jika Anda ingin menggunakan landmark cakrawala, Anda ingin yang sedekat mungkin ke arah timur karena di sanalah Matahari berubah saat Matahari terbit dan bergeser secara nyata dari satu hari ke hari berikutnya," jelas Ezcurra.
Dengan menggunakan model astronomi, tim menemukan bahwa salah satu reruntuhan di Gunung Tlaloc, jalan lintas batu yang panjang dan lurus sempurna, sejajar dengan terbitnya matahari pada 23/24 Februari.
"Jika pengamat berdiri di bagian bawah jalan lintas batu ini, melihat ke atas pada tanggal 23 atau 24 Februari, pengamat akan melihat Matahari tepat berada di tengah poros," kata Ezcurra.
Yang luar biasa, tegasnya, adalah bahwa tanggal 23 Februari adalah tanggal yang sebelumnya diidentifikasi oleh para sejarawan sebagai penanda tahun baru dalam kalender Mexica. Gunung itu, kata Ezcurra, adalah observatorium alam yang sejajar dengan Matahari terbit pada satu hari dalam setahun yang bertepatan dengan awal tahun baru Aztec.
Ezcurra berharap, akan ada orang lain terutama yang memiliki latar belakang arkeologi dan astronomi, yang mengembangkan dan menelusuri lebih lanjut penemuan ini.
Dia juga berpikir bahwa situs itu sendiri harus dilestarikan oleh otoritas arkeologi dan lingkungan, serta dihargai oleh orang Meksiko seperti dirinya.
"Adalah sebuah kebanggaan bahwa penduduk awal dapat memahami musim dengan sangat tepat. Situs itu harus dilindungi," tutupnya.
Simak Video "Wujud Harta Arkeologi Langka yang Ditemukan di Gaza"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/rns)