Temuan Biara Kuno Ungkap Sejarah Kristen Sebelum Zaman Islam

Temuan Biara Kuno Ungkap Sejarah Kristen Sebelum Zaman Islam

ADVERTISEMENT

Temuan Biara Kuno Ungkap Sejarah Kristen Sebelum Zaman Islam

Rachmatunnisa - detikInet
Senin, 12 Des 2022 06:15 WIB
Biara Kristen kuno
Temuan Biara Kuno Ungkap Sejarah Kristen Sebelum Zaman Islam. Foto: AP Photo/Kamran Jebreili/Times of Israel
Jakarta -

Sebuah biara Kristen kuno, kemungkinan besar berasal dari tahun-tahun sebelum Islam menyebar ke seluruh Semenanjung Arab, ditemukan di sebuah pulau di lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA).

Biara di Pulau Siniyah, yang merupakan bagian dari Kerajaan Syekh wilayah Bukit Pasir Umm al-Quwain, memberi pencerahan baru tentang sejarah Kekristenan awal di sepanjang pantai Teluk Persia.

Dikutip dari Times of Israel, Senin (12/12/2022) ini adalah biara kedua yang ditemukan di UEA sejak 1.400 tahun yang lalu, jauh sebelum hamparan gurunnya melahirkan industri minyak yang berkembang pesat seperti sekarang.

Kedua biara tersebut hilang dari sejarah karena para cendekiawan sejarah meyakini orang-orang Kristen perlahan-lahan masuk Islam karena kepercayaan itu tumbuh lebih luas di wilayah tersebut.

Saat ini, umat Kristen tetap menjadi minoritas di seluruh Timur Tengah, meskipun Paus Fransiskus mengunjungi Bahrain awal bulan ini, untuk mempromosikan dialog antaragama dengan para pemimpin Muslim.

Bagi Timothy Power, seorang profesor arkeologi di University of United Arab Emirates yang membantu menyelidiki biara yang baru ditemukan itu, UEA saat ini adalah tempat 'peleburan berbagai bangsa'.

"Fakta bahwa hal serupa terjadi di sini, seribu tahun yang lalu sungguh luar biasa dan ini adalah kisah yang pantas untuk diceritakan," katanya.

Biara itu terletak di Pulau Siniyah, yang melindungi rawa-rawa Khor al-Beida di Umm al-Quwain, sekitar 50 kilometer timur laut Dubai di sepanjang pesisir Teluk Persia. Pulau yang namanya berarti "lampu yang berkedip-kedip" itu, memiliki serangkaian gundukan pasir yang menyembul seperti jari yang bengkok. Di satu sisi, di timur laut pulau itu, para arkeolog menemukan biara tersebut.

Penanggalan karbon dari sampel yang ditemukan di fondasi biara, menunjukkan situs itu berasal dari antara tahun 534 hingga 656. Sementara itu, Nabi Muhammad dalam sejarah umat Islam, lahir sekitar tahun 570 dan wafat pada tahun 632 setelah menaklukkan Makkah di Arab Saudi.

Denah biara di Pulau Siniyah menunjukkan umat Kristen mula-mula berdoa di gereja satu lorong di biara. Kamar-kamar di dalamnya tampaknya memiliki tempat pembaptisan, serta oven untuk memanggang roti atau wafer untuk upacara komuni. Bagian tengah biara juga kemungkinan besar memiliki altar dan instalasi untuk menyajikan anggur.

Biara Kristen kunoFoto: AP Photo/Kamran Jebreili/Times of Israel

Di sebelah biara terdapat bangunan kedua dengan empat kamar, kemungkinan besar di sekitar halaman. Mungkin saja ini adalah rumah seorang kepala biara atau bahkan seorang uskup di zaman itu.

Pada tanggal 3 November, situs tersebut dikunjungi oleh Menteri Kebudayaan dan Pemuda UEA Noura bin Mohammed Al-Kaabi dan Ketua Departemen Pariwisata dan Arkeologi Umm al-Quwain Sheikh Majid bin Saud Al Mualla yang juga putra dari penguasa wilayah tersebut.

Pulau itu tetap menjadi bagian dari kepemilikan keluarga yang berkuasa yang melindungi tanah tersebut selama bertahun-tahun, dan memungkinkan situs bersejarah ditemukan karena UEA telah berkembang pesat.

Kementerian Kebudayaan UEA sebagian mensponsori penggalian situs tersebut dan saat ini masih berlanjut. Hanya ratusan meter dari tempat ditemukannya biara, terdapat kumpulan bangunan yang diyakini para arkeolog sebagai milik desa zaman sebelum kedatangan Islam.

Di tempat lain di pulau itu, terdapat tumpukan kerang yang merupakan limbah perburuan mutiara berskala industri. Di dekatnya juga terdapat sebuah desa yang diledakkan Inggris pada tahun 1820, sebelum wilayah tersebut menjadi bagian dari apa yang dikenal sebagai Negara Trucial, sebelum adanya UEA. Penghancuran desa itu menyebabkan terciptanya pemukiman modern Umm al-Quwain.

Para sejarawan mengatakan bahwa gereja dan biara mula-mula tersebar di sepanjang Teluk Persia hingga pesisir Oman saat ini dan sampai ke India. Para arkeolog telah menemukan gereja dan biara serupa lainnya di Bahrain, Irak, Iran, Kuwait, dan Arab Saudi.

Pada awal 1990-an, para arkeolog menemukan biara Kristen pertama di UEA, di Pulau Sir Bani Yas, yang sekarang menjadi cagar alam dan lokasi hotel mewah di lepas pantai Abu Dhabi, dekat perbatasan Saudi. Ini juga berasal dari periode yang sama dengan penemuan baru di Umm al-Quwain.

"Namun, bukti kehidupan awal di sepanjang tanah rawa Khor al-Beida di Umm al-Quwain berasal dari periode Neolitik, menunjukkan bahwa manusia terus menerus menghuni daerah tersebut setidaknya selama 10.000 tahun," kata Power.

Ia menyebutkan, perkembangan yang pesat memacu pekerjaan arkeologi yang menemukan biara tersebut. Situs itu dan sejumlah situs lainnya akan dipagari dan dilindungi, meskipun masih belum jelas rahasia masa lalu apa yang masih tersembunyi di bawah lapisan pasir di pulau itu.

"Ini adalah penemuan yang sangat menarik karena dalam beberapa hal, ini adalah sejarah tersembunyi. Ini bukan sesuatu yang diketahui secara luas," kata Power.



Simak Video "Momen Akrab Prabowo dengan Pemimpin Timur Tengah"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/afr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT