Pada Selasa, 25 Oktober 2022, Bulan akan melewati Matahari, menciptakan gerhana Matahari parsial atau sebagian. Matahari akan tampak seperti kue yang digigit, tergantung dari mana pengamat melihatnya.
Gerhana kali ini merupakan gerhana Matahari kedua di 2022 dan peristiwa gerhana terakhir di tahun ini. Dikutip dari Space.com, gerhana Matahari sebagian 25 Oktober akan terlihat di langit Eropa, Afrika Timur Laut dan Asia Tengah.
Indonesia sayangnya tidak bisa melihat peristiwa langka ini. Tapi kalian bisa menonton lewat tayangan live streaming di sejumlah situs astronomi. Gerhana parsial ini paling baik dilihat di beberapa bagian Rusia barat dan Kazakhstan, dan terlihat paling sempurna dari Rusia tengah dengan cakupan lebih dari 80%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari Eropa Barat, ketampakannya berkisar antara 15-30%. Beberapa kota di Eropa akan kebagian puncak dari fenomena ini, yaitu:
- London: 15% pukul 10:59 waktu setempat
- Paris: 13% pukul 12:02
- Berlin: 32% pukul 12:13
- Helsinki: 54% pukul 13:21
- Roma: 15% pukul 12:21
- Athena: 26% pukul 13:43.
Yang terjadi ketika gerhana Matahari sebagian
Fenomena gerhana Matahari sebagian ini akan berbarengan dengan fase Bulan baru, yakni ketika Bulan berada di sisi Bumi yang sama dengan Matahari dan tidak akan terlihat di langit malam.
Gerhana Matahari parsial terjadi ketika Bulan hanya menutupi sebagian Matahari, terkadang menyerupai kue yang digigit. Selama beberapa jam, Bulan Baru yang sama sekali tidak terlihat mendekati Matahari dan 'menggigitnya'.
Gigitan itu semakin besar, memuncak, lalu Bulan mundur, akhirnya meninggalkan bulatan Matahari tampak utuh kembali. Momen utama gerhana Matahari sebagian adalah saat puncak gerhana ketika sebagian besar Matahari tertutupi oleh Bulan.
Apakah gerhana Matahari sebagian berbahaya?
Gerhana Matahari sebagian hanya dapat diamati dengan aman menggunakan filter khusus Matahari atau dengan melihat pantulan Matahari untuk menghindari risiko kebutaan.
Semua kamera dan teleskop membutuhkan filter surya pada lensa objektifnya. Jangan coba-coba menggunakan kacamata gerhana Matahari kemudian menggunakan teleskop atau teropong, karena kalian akan memperbesar panjang gelombang Matahari yang bisa merusak mata.
(rns/rns)