Sebanyak 76 kerangka anak-anak yang dikorbankan atau menjadi tumbal ditemukan di Peru. Di salah satu sudut, lima kerangka anak disusun melingkar dengan kepala saling bersentuhan.
Mereka ditemukan di situs arkeologi Pampa La Cruz, yang selama ini memang sudah banyak terdapat temuan serupa. Seluruh jasad yang ditemukan, kecuali 5 anak tersebut, dikubur dengan pola kepala menghadap barat dan kaki menghadap timur.
Ilmuwan menduga mereka dikorbankan dalam masa peradaban Chimu. Total dari hasil penggalian selama ini, sudah ditemukan 302 anak yang dikorbankan di area itu, yang dibunuh dalam tahun 1050 sampai tahun 1200 silam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dikutip detikINET dari Daily Mail, mereka diduga menjadi tumbal sebagai hadiah bagi para dewa. Masyarakat Chimu adalah peradaban pra Inca yang mulai muncul sekitar tahun 900 dan merupakan yang terbesar sebelum era Inca. Situs penemuan itu sudah lama dikenal sebagai tempat kuburan massal anak Chimu yang dikorbankan.
Pada tahun 2019, arkeolog menemukan lebih dari 140 anak wanita dan pria usia antara 5 sampai 14 tahun yang juga dijadikan tumbal. Banyak di antara mereka dibuka bagian jantungnya dalam ritual kuno yang tentu kejam.
"Situs ini membuka babak baru dalam praktik pengorbanan anak di dunia kuno. Penemuan arkeologi ini adalah kejutan bagi kita semua, kami belum pernah melihatnya sebelumnya," kata John Verano, pemimpin riset dari Tulane University.
Pengujian anatomi dan genetik memastikan anak-anak itu dan binatang seperti Llama yang turut dikubur, dibuka bagian dadanya untuk diambil jantungnya.
Menurut arkeolog dalam studi sebelumnya, anak-anak dikorbankan jadi tumbal oleh rakyat Chimu untuk menenangkan dewa mereka yang bernama Shi. Kala itu, terjadi bencana alam terkait fenomena El Nino.
Halaman selanjutnya, dada disayat dan jantung diambil>>>
Chimu pernah menjadi salah satu peradaban paling powerful di wilayah tersebut dan mencapai puncak kejayaan pada tahun 1200 dan 1400 sebelum ditaklukkan Inca. Inca sendiri kemudian ditaklukkan oleh Spanyol.
Ilmuwan menyebut apa yang dilakukan orang Chimu itu adalah ritual pengorbanan manusia terbesar yang pernah terjadi di wilayah Amerika. Di samping anak-anak, juga ditemukan hewan Llama yang turut ditumbalkan.
Seperti dikutip detikINET dari Discover Magazine, banyak dari kerangka itu ditemukan dengan luka parah. Riset menunjukkan ada pembedahan di dada, mungkin untuk mengambil jantungnya. Hal serupa juga dilakukan di badan Llama.
Ada tanda-tanda mereka dibunuh saat cuaca buruk dan dikubur menghadap ke laut sehingga terindikasi tujuannya untuk hadiah ke dewa warga Chimu kala itu. Mungkin agar tidak terjadi bencana pada mereka.
Peradaban Chimu menyembah dewa bulan bernama Shi, yang diyakini lebih berkuasa dibanding dewa Matahari. Dalam ritual spiritual kuno, anak-anak secara rutin dikorbankan sebagai tumbal.
"Meskipun upacaranya berdarah-darah, saya terkejut bahwa badan anak yang dikorbankan diperlakukan dengan hati-hati. Mereka tidak serta merta hanya mencampakkannya," kata arkeologi di University of Florida, Gabriel Prieto.
Simak Video "Video: Polri-Komnas Anak Jenguk Bocah Korban Penyiksaan Orang Tua di Jaksel"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)