Untuk pertama kalinya dalam sejarah, NASA berhasil menabrakkan pesawat luar angkasa ke permukaan asteroid. Ini merupakan bagian dari misi NASA untuk melindungi Bumi dari ancaman asteroid berbahaya, yang bisa memicu bencana luar biasa.
Pesawat bernama Double Asteroid Redirection Test (DART) ini menabrak asteroid Dimorphos yang berjarak 7 juta km dari Bumi pada Senin (26/9) pukul 19.14 waktu Amerika Serikat bagian timur.
Misi ini diluncurkan pada November 2021 untuk mengubah orbit Dimorphos yang mengelilingi asteroid Didymos untuk membuktikan bahwa manusia bisa mengubah arah asteroid yang berpotensi membahayakan Bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini merupakan salah satu cara melindungi Bumi dari hantaman asteroid berbahaya seperti yang membuat dinosaurus punah.
"Dinosaurus tidak memiliki program luar angkasa untuk membantu mereka, tapi kita punya," kata Chief Scientist and Senior Climate advisor NASA Katherine Calvin sebelum tabrakan DART, seperti dikutip dari Space, Selasa (27/9/2022).
"Jadi DART mewakili kemajuan penting dalam memahami potensi bahaya di masa depan dan bagaimana melindungi planet kita dari potensi tabrakan," sambungnya.
DART mulai mendekati Dimorphos, asteroid berdiameter 163 meter, sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Pesawat antariksa ini mengirimkan foto ke Bumi setiap detiknya yang memperlihatkan asteroid Dimorphos dari titik kecil sampai semakin besar.
Pada pukul 17.14, DART berhenti mengirimkan gambar setelah tabrakan terjadi dan kehilangan sinyal. Pesawat luar angkasa seberat 600 kg itu menghantam Dimorphos dengan kecepatan 22.500 km/jam yang diharapkan cukup untuk mendorong asteroid Dimorphos dan mengubah orbitnya.
Halaman selanjutnya, Dimorphos bukan asteroid berbahaya>>>