Paus sperma yang terdampar di Banyuwangi tidak dapat diselamatkan. Makhluk raksasa itu akhirnya mati dan dievakuasi untuk dikuburkan.
Sangat menarik untuk mengenal lebih jauh tentang paus sperma dan mengetahui kenapa ia dinamakan paus sperma. Dirangkum detikINET dari Britannica, hewan dengan nama latin Physeter catodon atau dikenal juga dengan cachalots ini, adalah paus bergigi terbesar.
Paus sperma bisa mencapai panjang hingga 19 meter untuk yang jantan, dan 13-15 meter untuk betina. Mereka mampu hidup hingga 70 tahun dan bobotnya bisa mencapai sekitar 45 ton. Mamalia laut ini mudah dikenali dari kepala perseginya yang besar dan rahang bawahnya yang sempit.
Hewan ini juga sering disebut paus kepala kotak. Mereka ditemukan di lautan di dunia mulai dari khatulistiwa hingga ke perairan Arktik.
Paus sperma termasuk yang sulit dipelajari karena umumnya menghabiskan hidupnya di lautan lepas, sangat jarang mendekati pesisir. Mereka bisa menyelam hingga kedalaman 3 ribu meter untuk mendapatkan mangsa utamanya, cumi-cumi raksasa.
Asal usul nama paus sperma
Banyak yang heran mengapa hewan ini dinamakan paus sperma. Apalagi bagi sebagian orang, kata 'sperma' mungkin terdengar jorok. Apakah karena bentuk tubuhnya mirip dengan sperma, atau ada alasan lain?
Penamaan ini berasal dari masa kejayaan industri perburuan paus komersial pada akhir abad ke-18 hingga abad ke-19. Di masa itu, para paus baru mengetahui bahwa kepala paus sperma berisi organ besar, yang di dalamnya terdapat cairan. Kepala paus sperma mengeluarkan cairan putih kekuningan mirip sperma dan berbau amis.
Selama musim panen paus, organ yang kemudian diberi nama spermaceti ini, dianggap sebagai temuan unik, bahkan diperjualbelikan.
Spermaceti memiliki volume sebesar 2.000 liter dan dapat memanjang hingga 40% dari panjang tubuh paus. Para pemburu paus menghargai spermaceti karena bisa didinginkan menjadi lilin untuk pembuatan salep, krim kosmetik, lilin halus, pomade, produk finishing tekstil, hingga pelumas.
Organ spermaceti dan lemak paus juga menyimpan minyak sperma, yakni berupa minyak kuning pucat yang sering digunakan untuk lampu minyak, pelumas, dan bahan pembuatan sabun.
Paus sperma merupakan satu dari 35 jenis mamalia laut yang ada di Indonesia. Keberadaannya terancam karena masih banyak yang memburunya untuk mendapatkan minyak paus.
Simak Video "Paus Sepanjang 10 Meter Terdampar di Perairan Pantai Bulusan Banyuwangi"
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)