Teleskop Termahal NASA Dihantam Meteor, Bagaimana Nasibnya?
Hide Ads

Teleskop Termahal NASA Dihantam Meteor, Bagaimana Nasibnya?

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 20 Jul 2022 22:15 WIB
FILE - Dalam foto 13 April 2017 yang disediakan oleh NASA ini, teknisi mengangkat cermin Teleskop Luar Angkasa James Webb menggunakan derek di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard di Greenbelt, Md. NASA mengumumkan Selasa, 14 Desember 2021, bahwa minggu depan peluncuran teleskop ruang angkasa barunya tertunda setidaknya selama dua hari karena masalah komunikasi antara observatorium dan roket. Peluncuran Teleskop Luar Angkasa James Webb sekarang ditargetkan tidak lebih awal dari 24 Desember. (Laura Betz/NASA via AP, File)
Teleskop James Webb Dihantam Meteor, Kerusakannya Susah Diperbaiki. Foto: AP/Laura Betz
Jakarta -

Sejak diluncurkan pada 25 Desember 2021, Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) NASA telah dihantam oleh setidaknya 19 batuan luar angkasa kecil, termasuk satu batu besar yang meninggalkan kerusakan nyata pada salah satu dari 18 cermin teleskop yang berlapis emas.

Dalam laporan status baru yang tersebar luas dan diposting ke basis data pra-cetak arXiv.org, peneliti NASA membagikan gambar pertama yang menunjukkan tingkat kerusakan itu. Terlihat pada cermin C3 di sudut kanan bawah gambar, lokasi benturan muncul sebagai lekukan putih terang yang menodai permukaan cermin emas.

Dampaknya, yang kemungkinan terjadi antara 23 Mei dan 25 Mei tahun ini, meninggalkan kerusakan yang "tidak dapat diperbaiki" pada sebagian cermin itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, penyok kecil ini tampaknya sama sekali tidak menghambat kinerja teleskop. Faktanya, kinerja JWST melebihi harapan hampir secara keseluruhan. Tentunya ini kabar baik dan melegakan bagi para penggemar gambar luar angkasa yang selalu menantikan hasil bidikan terbaru JWST.

Dikutip dari Live Science, batuan kecil yang dikenal sebagai mikrometeoroid adalah ancaman yang familiar bagi pesawat ruang angkasa di orbit dekat Bumi. Jaringan Pengawasan Luar Angkasa AS melacak lebih dari 23 ribu keping puing orbital berukuran lebih besar dari ukuran bola lunak. Namun, jutaan bongkahan ruang di dekatnya yang lebih kecil dari itu hampir mustahil untuk dipantau.

ADVERTISEMENT

Sebaliknya, NASA dan badan antariksa lainnya merencanakan dampak yang tidak dapat dihindari.

"Tak pelak, setiap pesawat ruang angkasa akan menghadapi mikrometeoroid," kata laporan baru itu. Sejauh ini, enam mikrometeoroid telah meninggalkan "deformitas" yang nyata pada cermin JWST.

Namun itu semua memang sudah diprediksi. Ketika membangun JWST, para insinyur sengaja memukul sampel cermin dengan benda berukuran mikrometeoroid untuk menguji bagaimana dampak tersebut akan mempengaruhi kinerja teleskop.

Terlepas dari dampak tak terduga pada cermin C3, para peneliti menemukan bahwa teleskop bekerja dengan sempurna setelah proses commissioning selama 6 bulan, dan memiliki masa depan yang cerah untuk penemuan di depannya.

"JWST memungkinkan terobosan mendasar dalam pemahaman kita tentang pembentukan dan evolusi galaksi, bintang, dan sistem planet. Kami sekarang tahu dengan pasti bahwa itu akan terjadi," tulis laporan itu.




(rns/rns)