Isu perselingkuhan selalu jadi momok mengerikan. Bahkan, istilah seperti 'pelakor' atau 'pebinor' juga muncul setelah media sosial makin ramai dengan isu kesetiaan sebuah pasangan.
Tapi tahu tidak, secara saintifik, ada sejumlah hal yang mungkin bisa menjadi alasan seseorang berselingkuh. Tentu bukan sebagai pembenaran perilaku ini, dirangkum detikINET di IFL Science ini sejumlah kemungkinan seseorang main serong.
1. Memang seorang pembohong
Seseorang yang suka berbohong dan berbuat curang condong melakukan perselingkuhan. Sebab, orang yang suka berbuat salah kemungkinan menjadikan perselingkuhan bukan suatu hal yang besar karena sudah ada isu lain yang dianggap lebih penting.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Tidak bisa mengonfrontasi
"Orang-orang yang selingkuh sering merasa takut menghadapi konflik. Mereka tahu ada masalah di hubungan. Dalam beberapa kasus, orang tersebut merasa tidak ada lagi yang tersisa. Mereka mau menyerah, tetapi tidak mau mengakhiri hubungan karena alasan logis -- uang, anak, gaya hidup," jabar psikolog klinis Joshua Klapow.
3. Ada ketakutan
Orang yang mengalami trauma atau kekerasan, punya masalah untuk terbuka. Ketika mengalami hubungan yang terlalu cepat atau terlalu intim, bisa memancing respon 'avoidance attachment'. Bisa disebut, selingkuh menjadi jalan seseorang untuk kabur dari masalahnya sendiri.
4. Ternyata dia...
Orang yang narsis atau psikopat biasanya lebih tidak setia. Jika orang narsis melakukannya karena kurangnya komitmen dan gaya, orang yang psikopat condong melakukannya memang untuk menyakiti atau balas dendam.
5. Kebanyakan main medsos
Studi 2014 menemukan semakin tinggi penggunaan media sosial, terutama Twitter, terkait dengan masalah hubungan termasuk perceraian.
Akan tetapi, tidak ada yang tahu pasti alasan solid seseorang memutuskan untuk berselingkuh. Meski begitu, tidak ada pembenaran untuk selingkuh.
(ask/rns)