Candi Borobudur ternyata dibangun dengan perhitungan astronomi yang sangat maju di zamannya. Ini pun dibuktikan oleh sejumlah fakta yang ada dan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli Borobudur. Salah satunya didukung oleh Brahmantara selaku Pengkaji Pelestari Borobudur.
"Beberapa riset yang sudah dilakukan terkait astronomi, melihat Candi Borobudur sebagai satu hal yang tidak lepas dari aspek astronomi. Ada sembilan relief yang terkait dengan navigasi," ucapnya di acara 'Eureka! Edisi 6: Rahasia Borobudur', Senin (27/6/2022). Contoh relief yang mendukung adalah relief Kapal Samudera Raksa yang menjadi kapal kebanggaan nenek moyang kita.
Selain itu, pria yang akrab disapa Bram ini menegaskan bahwa unsur navigasi dan rasi bintang yang ada di Candi Borobudur bisa menjadi bukti bahwa nenek moyang kita memang seorang pelaut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian, adanya penjelasan soal arah mata angin yang ternyata juga disimpan di Candi Borobudur. Ini mengukuhkan Candi Borobudur menyimpan begitu banyak ilmu astronomi dan navigasi dalam reliefnya," seru Bram.
Selain itu menurut Bram, Candi Borobudur punya empat sisi yang menghadap arah mata angin dengan akurasi sempurna jika diukur dengan kompas modern. Jika tidak percaya, buka saja Google Maps dan lihat posisi Candi Borobudur, keempat sisinya menghadap 4 arah angin yang persis sama dengan arah kompas di Google Maps.
"Adanya empat mata angin yang tepat pada Candi Borobudur juga merupakan salah satu hal yang tidak lepas dari satu disiplin ilmu astronomi. Jadi, bagaimana peristiwa posisi arah hadap yang pas sebagai acuan, bisa disebut arah hadap Borobudur itu sangat presisi," sambungnya.
Bahkan jumlah stupa dan relief di Candi Borobudur pun melambangkan hari kalender selama setahun. Bentuk Candi Borobudur seperti kotak yang memiliki empat sisi. Jumlah relief Candi Borobudur adalah 1.460 buah yang merupakan hasil perkalian 4 x 365.
Jumlah tersebut mewakili jumlah hari dalam satu tahun (365 hari) di kali 4 tahun yang merupakan rentang waktu pengalaman hidup Sang Buddha. Sementara itu jumlah stupa ada 72 buah ditambah 1 stupa utama menjadi 73 stupa yang merupakan jumlah hari dalam penanggalan Jawa.
(ask/fay)