Perkembangan ilmu rekayasa genetika memungkinkan ilmuwan "menciptakan" hewan melalui eksperimen di laboratorium. Rekayasa genetika adalah teknik untuk menghasilkan organisme baru atau hasil kombinasi untuk tujuan tertentu.
Contoh keuntungan rekayasa genetika antara lain membuat biji kedelai lebih besar untuk menambah keuntungan, atau hewan ternak yang dibuat lebih besar badannya agar daging yang dihasilkan juga lebih banyak.
Namun ada pula hasil rekayasa genetika yang menimbulkan perdebatan karena dinilai tidak etis jika dilakukan secara berlebihan. Hal ini bertentangan dengan norma, budaya, keyakinan, dan kepedulian pada hewan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut adalah lima spesies hewan yang 'lahir' dari rekayasa genetika.
![]() |
1. Lebah pembunuh
Lebah pembunuh hasil rekayasa genetika ini dihasilkan dari perpaduan lebah Eropa dan lebah Afrika. Tujuan rekayasa genetika ini awalnya adalah untuk meningkatkan produksi madu.
Bukannya menghasilkan madu melimpah, rekayasa genetika itu malah melahirkan lebah yang sistem pertahanannya mengerikan. Jika satu lebah diganggu, maka seluruh koloni lebah akan menyerang bertubi-tubi dan bisa membunuh.
![]() |
2. Glofish
Glofish adalah ikan unik hasil rekayasa genetika yang bisa menyala dalam gelap. Tujuan diciptakannya ikan ini untuk mendeteksi polusi dalam air. Karena warnanya yang indah, glofish akhirnya malah diperjualbelikan dengan bebas.
![]() |
3. Katak transparan
Katak menjadi salah satu hewan yang biasa dijadikan hewan uji coba pembedahan untuk mempelajari bagian dalam tubuhnya. Seorang ilmuwan dari Jepang kemudian membuat katak transparan melalui rekayasa genetika agar memudahkan pengamatan bagian dalam tubuhnya tanpa dibedah.
![]() |
4. Sapi super
Pada tahun 1800-an, ilmuwan dari Belgia punya ide menyilangkan sapi asli Belgia dengan sapi bertanduk asal Inggris. Mereka memilih sapi yang paling besar dan kuat dari kedua jenis sapi tersebut.
Berdasarkan hasil rekayasa genetika ini, lahir seekor sapi dengan fisik yang sangat besar dan berotot. Hewan ini kemudian diberi nama Belgian Blue Cow atau Sapi Biru Belgia.
![]() |
5. Domba Dolly
Ilmuwan berhasil membuat domba hasil kloning sel domba dewasa dan diberi nama Dolly pada 1996. Keberhasilan in didapat setelah melakukan 277 kali eksperimen.
Baca juga: Seram, Fenomena Ikan Mas Jadi 'Mutan' |
Kloning adalah teknik membuat keturunan dengan genetik yang sama dengan induknya tanpa proses perkawinan dan pembuahan. Meski bisa dikatakan hasil kloningan yang sukses, domba Dolly sakit-sakitan. Akhirnya, domba Dolly diistirahatkan selamanya dengan cairan suntikan khusus supaya tidak terus menerus merasakan sakit.
(rns/asj)