Percaya tidak percaya, sekelompok pencuri mengembalikan artefak Dewa Balaji setelah diteror mimpi buruk. Mereka merasa ini adalah kutukan atas aksi mencuri mereka. Pencuri-pencuri yang tidak disebutkan namanya ini telah mengembalikan artefak curian itu ke sebuah kuil di Uttar Pradesh, India.
Pekan lalu, polisi mengatakan bahwa pencuri telah mencuri 16 artefak Dewa Balaji, inkarnasi Dewa Wisnu Hindu, dari kuil di distrik Chitrakoot. Artefak itu sebagian besar terbuat dari tembaga dan perak, tapi ada satu yang terbuat dari ashtadhatu (paduan yang terbuat dari emas, besi, perak, timah, tembaga, seng, timah, dan antimon atau merkuri).
"Kami telah mengalami mimpi buruk sejak kami melakukan pencurian dan tidak bisa tidur, makan dan hidup dengan tenang," kata pencuri dalam surat yang menyertainya, Times of India melaporkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami muak dengan mimpi-mimpi menakutkan dan mengembalikan 'amaanat' (barang berharga) Anda," lanjutnya.
Melansir IFL Science, seperti dilihat Jumat (20/5/2022) pencuri-pencuri itu memang mengembalikan artefak tetapi tidak semuanya. Mereka menyisakan 2, dengan alasan mereka dapat mentolerir 1/8 mimpi buruk dari sisa artefak yang mereka miliki.
Ini bukanlah kejadian satu-satunya yang berkaitan dengan pencurian berujung kesialan. Pada tahun 2020, seorang pencuri mengembalikan patung yang diambil dari Domus Pompeian. Dia membawa curiannya pulang ke Kanada dan peristiwa 'kutukan' mulai terjadi.
"Saya mengambil sepotong sejarah yang telah mengkristal dari waktu ke waktu dan yang memiliki banyak energi negatif di dalamnya. Orang-orang telah meninggal dengan cara yang mengerikan dan saya telah mengambil potongan-potongan yang berkaitan dengan tanah kehancuran itu," tulisnya dalam sebuah surat, dilihat oleh Il Messagero.
"Sejak itu, nasib buruk telah bermain dengan saya dan keluarga saya. Saya berusia 36 tahun dan telah menderita kanker payudara dua kali, terakhir kali berakhir dengan mastektomi ganda. Saya dan keluarga saya juga memiliki masalah keuangan. Kami adalah orang baik dan saya tidak ingin menularkan kutukan ini kepada keluarga atau anak-anak saya," tandasnya.
(ask/fay)