Mengejutkan! Kota Bawah Tanah Ditemukan di Turki
Hide Ads

Mengejutkan! Kota Bawah Tanah Ditemukan di Turki

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 18 Mei 2022 14:44 WIB
arkeologi
Foto: Daily Sabah
Jakarta -

Sejumlah besar artefak dari abad kedua dan ketiga Masehi digali di sebuah kota bawah tanah di Turki. Kota ini menampilkan tempat ibadah, silo, sumur air, dan lorong-lorong dengan koridor di Midyat, Provinsi Mardin tenggara.

Midyat yang kaya akan sejarah dan budayanya, menawarkan suasana magis bagi pengunjungnya dengan pemandangan rumah batu, losmen, masjid, gereja, dan biara yang berusia ribuan tahun. Boleh dibilang, daerah ini bagaikan museum terbuka bagi para pengunjungnya.

Di distrik tersebut, sebuah gua ditemukan dalam lingkup proyek yang dimulai dua tahun lalu untuk pembersihan dan pelestarian jalan-jalan dan rumah-rumah bersejarah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Daily Sabah, Rabu (18/5/2022) setelah ditentukan bahwa gua itu adalah lorong ke tempat yang berbeda dengan koridor, penggalian pun dilakukan untuk menggali kota bawah tanah. Selama penggalian ini, ditemukan banyak artefak yang berasal dari abad kedua dan ketiga Masehi di berbagai bagian kota.

Gani Tarkan, direktur Museum Mardin dan kepala penggalian di Matiate, mengatakan bahwa pekerjaan mereka akan menyebar ke seluruh distrik. Mereka menyatakan bahwa contoh serupa dari kota bawah tanah telah ditemukan di Anatolia, tetapi kota bawah tanah Midyat memiliki karakteristik yang sangat berbeda.

ADVERTISEMENT
arkeologiFoto: Daily Sabah

"Matiate telah digunakan tanpa henti selama 1.900 tahun. Pertama kali dibangun sebagai tempat persembunyian atau tempat pelarian umat Kristen pada masa itu," ujar Tarkan.

Di abad kedua, Kristen belum menjadi sebuah agama resmi. Karenanya, keluarga dan kelompok yang menerima agama Kristen umumnya membentuk kota bawah tanah dan berlindung di sana untuk menghindari penganiayaan dari pemerintahan Roma.

"Mungkin, kota bawah tanah Midyat adalah salah satu ruang hidup dibangun untuk tujuan ini. Ini adalah area di mana kami memperkirakan setidaknya 60-70.000 orang tinggal di bawah tanah," ujar Tarkan.

Artefak lain yang ditemukan di area ini termasuk koin era Romawi dan lampu minyak, menunjukkan bahwa kompleks bawah tanah itu dibangun sekitar abad kedua atau ketiga Masehi. Tarkan mengatakan, para arkeolog baru menggali sekitar 5% area situs bersejarah itu sehingga diharapkan masih ada banyak penemuan dari penggalian ini.




(rns/fay)