Mengenal Bentuk Penampakan Hilal dan Cara Melihatnya

Mengenal Bentuk Penampakan Hilal dan Cara Melihatnya

ADVERTISEMENT

Mengenal Bentuk Penampakan Hilal dan Cara Melihatnya

Rachmatunnisa - detikInet
Kamis, 28 Apr 2022 17:23 WIB
Hilal
Bentuk Penampakan Hilal dan Cara Melihatnya. Foto: BMKG
Jakarta -

Penentuan awal bulan Hijriyah melalui penampakan hilal sangat penting bagi umat Islam karena berhubungan dengan waktu ibadah, terutama bulan Ramadan, Syawal dan Zulhijah. Seperti ini penampakan hilal dan cara melihatnya.

Dijelaskan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dikutip dari situs resminya, Kamis (28/4/2022) perhitungan bulan Hijriyah yang digunakan umat Islam, didasarkan pada keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi, dan Bumi bersama Bulan dalam mengelilingi Matahari.

"BMKG sebagai institusi pemerintah yang salah satu tugas pokok dan fungsinya adalah memberikan pelayanan tanda waktu dan posisi Bulan dan Matahari, memberikan pertimbangan secara ilmiah kepada Kementerian Agama, dan lain-lain dalam penentuan awal bulan Hijriyah," kata BMKG.

Selain memberikan informasi data-data Hilal hasil hisab (perhitungan), BMKG juga melaksanakan rukyat (observasi) hilal di 30 lokasi di Indonesia yang dapat disaksikan secara online melalui live streaming di kanal www.bmkg.go.id/hilal setiap bulan.

Bentuk Hilal

Hilal adalah Bulan sabit yang dilihat pertama kali tepat setelah fase Bulan baru. Syarat Bulan sabit yang bisa dikatakan sebagai hilal adalah jika bisa dilihat setelah Matahari terbenam.

Hilal yang asli adalah Bulan sabit berbentuk seperti huruf U dengan posisi menghadap titik Matahari. Ini sesuai dengan istilah bahasa Arab, hilal berarti Bulan sabit.

Pengertian lain dari hilal yang menjelaskan bentuknya adalah penampakan sabit Bulan yang paling awal terlihat dari Bumi sesudah Konjungsi/Ijtima' dan Matahari terbenam. Konjungsi sendiri adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan dan Matahari sama, dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Sedangkan terbenamnya Matahari adalah peristiwa ketika bagian atas piringan Matahari atau Bulan tepat di Horizon-teramati.

Usia hilal yang biasa diamati para astronom masih kurang dari 12 jam dan ketinggiannya masih di bawah 6 derajat dari cakrawala. Dengan ketinggian seperti itu, hilal akan terbenam kurang lebih sekitar 24 menit setelah Matahari terbenam.

Selanjutnya: Objek yang Kacaukan Pengamatan dan Cara Melihat Hilal >>>

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT