Durasi berpuasa antar negara memiliki perbedaan. Di Indonesia, kita sendiri berkisar 12-13 jam. Sementara itu, ada negara lain yang bisa lebih cepat atau bahkan lebih lama waktu berbukanya.
Salah satunya yang tercepat adalah di Tasmania, Australia dan yang terlama di Norwegia. Lantas, apa yang menjadikan puasa di Norwegia bisa lebih lama dan di Tasmania bisa lebih cepat? detikINET sempat berbincang dengan Imran Aryan Kamil mahasiswa jurusan fisika di University of Tasmania (UTAS) mengenai hal ini dalam live streaming 'Eureka! Edisi 3: Puasa di Ujung Bumi Utara & Selatan', Senin (18/4/2022).
Dijabarkan oleh Imran, Bumi berputar tidak tegak lurus, di tambah lagi dengan pengaruh perputaran Bumi terhadap Matahari, ini semua berpengaruh dengan durasi curah sinar Matahari yang didapatkan suatu negara setiap bulannya. Itulah yang menjadikan adanya musim-musim di seluruh wilayah -- musim semi, gugur, panas dan dingin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Puasa itu berdasarkan posisi Matahari dan Bulan kan, jadi patokannya itu ya patokan per wilayah dan di Australia kalau dapat Matahari-nya terbit jam segini dan terbenamnya jam segini, ya puasanya juga segitu lah (durasinya). Semakin dekat ke musim dingin, Matahari semakin sedikit nampaknya, dan semakin cepat puasanya," kata Imran. Puasa di Australia sebagai catatan berkisar 12 jam.
Sementara itu, mengapa Norwegia bisa lebih lama berpuasanya, detikINET bertanya langsung kepada Genesia Wahyu Saputro mahasiswa master di program Project Management, Norwegia University of Science and Technology (NTNU).
"Menyambung penjelasan Imran, kalau Bumi kan tidak berputar tegak lurus. Jadi bagian Utara lebih mengarah ke Matahari. Oleh karena itu, di Norwegia, apalagi saat musim panas seperti ini, maka di bagian sini terkena sinar Matahari lebih banyak dan puasanya jadi lebih lama," ujar pria yang akrab disapa Gene ini.
Bahkan, di beberapa daerah yang dekat kutub, Matahari bisa selalu terlihat dalam beberapa waktu di musim panas. Ini yang dikenal dengan fenomena Midnight Sun, di mana Matahari tidak turun atau terbenam.
"Kalau kita di Indo kayak jam 5 sore terus lah kalau malam, atau jam setengah enam terus lah rasanya," tandasnya.
(ask/ask)