Tantangan Puasa di Ujung Bumi Utara dan Selatan Bumi
Hide Ads

Eureka!

Tantangan Puasa di Ujung Bumi Utara dan Selatan Bumi

Aisyah Kamaliah - detikInet
Selasa, 19 Apr 2022 14:19 WIB
ilustrasi buka puasa
Tantangan di Negara dengan Waktu Puasa Paling Panjang dan Pendek. Foto: Shutterstock/
Jakarta -

Australia termasuk negara dengan waktu berpuasa Ramadan yang terbilang lebih cepat ketimbang Indonesia. Sementara itu, ada Norwegia yang waktu berpuasanya jauh lebih lama dari Indonesia. Karena itu, cerita pengalaman berpuasa di luar negeri kerap menjadi pertanyaan netizen, seperti apa ya rasanya?

Berpuasa di Australia dan Norwegia memiliki tantangannya tersendiri. Berikut cerita pengalaman puasa dari pelajar Indonesia yang ada di sana ketika live streaming 'Eureka! Edisi 3: Puasa di Ujung Bumi Utara & Selatan', Senin (18/4/2022).

Imran Aryan Kamil, mahasiswa jurusan fisika di University of Tasmania (UTAS) yang menjalankan puasa pertamanya di Tasmania membagikan pengalamannya berpuasa. Menurutnya, dari segi cuaca dan jam berbuka, tidak ada tantangan yang membuatnya kewalahan berpuasa di negeri seberang. Durasi berpuasa di Tasmania cuma berkisar 12 jam. Ini lebih sebentar dari Indonesia yang mencapai 13 jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya tidak banyak (tantangan) karena jam puasanya relatif masih sama dengan Indonesia. Mungkin (tantangannya) kalau kita keluar di Indonesia itu restoran-restoran kan dipakai penutup, kalau di sini mah nggak ada, jadi kelihatan itu makanan, ada yang lagi makan," ujarnya sembari terkekeh.

Saat ini Australia di Bumi Selatan, sedang memasuki musim gugur, peralihan dari musim panas. Cuaca yang dialami relatif lebih dingin sehingga hawa sejuk membantu kemudahan berpuasa di Tasmania bagi Imran.

Halaman selanjutnya: Puasa di Bumi utara yang lebih lama >>>

Puasa di Bumi utara

Kondisi sebaliknya dialami di Bumi utara. Ada Genesia Wahyu Saputro mahasiswa master di program Project Management, Norwegia University of Science and Technology (NTNU) yang membagikan ceritanya berpuasa di negeri yang dikenal dengan jam berpuasanya yang relatif panjang ini.

Di Norwegia saat ini sedang musim semi, menuju ke musim panas, kebalikan dari Australia. Itu berarti, Gene akan mengalami hari yang semakin panjang. Puasanya rata-rata adalah 16 jam dan semakin lama waktu puasanya mendekati Lebaran.

"Ini tantangan yang cukup menantang bagi kami umat muslim di sini, karena itu berarti siang semakin lama setiap harinya. Waktu berpuasa dari waktu pertama kali berpuasa, itu buka puasa dari jam 04.00, terus saya buka puasa jam 20.20, semakin lama naik 4 menit jadi 20.20, 20.24, 20.28," ucap Gene.

Puncaknya, ada momen di mana waktu berbuka terjadi pukul 20.45 waktu setempat. Nah, di minggu kedua ini, tantangan semakin nyata karena tidak ada 'true night' atau malam yang sesungguhnya. Matahari tidak tenggelam lebih dari 17 derajat, dengan begitu waktu berpuasa di sana bisa dibilang akan menjadi lebih lama jika mengikuti waktu lokal.

Kira-kira seperti itu gambaran perjuangan teman-teman di luar negeri untuk berpuasa, detikers. Kalau di Indonesia yang berada di garis khatulistiwa, kita cukup beruntung karena waktu puasa yang relatif stabil selama 13 jam. Harus banyak bersyukur.



Simak Video "Video: Bau Mulut Saat Puasa? Ini Tips Jaga Kebersihan Mulut"
[Gambas:Video 20detik]