Buntut dari permasalahan pelik antara Eropa dan Rusia terkait invasi ke Ukraina yang belum juga berhenti, akhirnya membuat misi ke Planet Mars diputuskan untuk dibatalkan. Putusan ini sudah resmi, setelah sebelumnya masih dinyatakan ditunda.
Badan Antariksa Eropa (ESA) mengecam keras invasi Rusia ke Ukraina yang dilakukan sejak 24 Februari 2022 hingga saat ini. Mereka akhirnya putus hubungan dengan Badan Antariksa Rusia Roscosmos, yang sebelumnya bermitra dalam misi penjelajahan ExoMars yang dijadwalkan meluncur tahun ini dan tiga misi ke Bulan -- Luna-25, Luna-26, dan Luna-27.
Kini, setelah pecah kongsi dengan pihak Rusia, ESA pun berupaya mencari rekanan bersama NASA dan perusahaan swasta lainnya untuk mewujudkan misi yang sebenarnya sudah terencana itu.
ESA saat ini dikabarkan sedang bernegosiasi dengan penyedia layanan komersil penerbangan untuk menguji kamera navigasi PILOT-D, yang awalnya dimaksudkan untuk berada di pesawat Luna-25. Badan tersebut juga mengatakan telah mengamankan tempat untuk latihan bulan PROSPECT.
Penyataan ESA soal batalnya kerjasama dengan Rusia ke Planet Mars diumumkan sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengkonfirmasi bahwa Moskow akan terus melanjutkan peluncuran Luna-25 pada Agustus, terlepas dari adanya sanksi dan tekanan negara lain.
"Kami akan melanjutkan program Bulan," kata Vladimir Putin kepada wartawan saat ia mengunjungi Kosmodrom Vostochny Rusia pada hari Selasa silam, bersama sekutunya dari Belarusia, Alexander Lukashenko.
Perjalanan bersama mereka itu menandai peringatan penerbangan luar angkasa manusia pertama yang berlangsung pada bulan April 1961, yang dilakukan oleh kosmonot Uni Soviet Yuri Gagarin, demikian seperti dikutip detikINET dari Russia Today, Kamis (14/4/2022).
Simak Video "Video: Rencana Ilmuwan China Manfaatkan Atmosfer Mars untuk Pembangkit Listrik"
(fyk/fay)