Nama Kosmonaut Yuri Gagarin Dihapus Gegara Perang Rusia-Ukraina
Hide Ads

Nama Kosmonaut Yuri Gagarin Dihapus Gegara Perang Rusia-Ukraina

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 22 Mar 2022 17:39 WIB
yuri gagarin
Kosmonaut Uni Soviet Yuri Gagarin. Foto: Wikimedia
Jakarta -

Sebuah konferensi tentang industri luar angkasa, memutuskan untuk menghapus nama kosmonaut Soviet terkenal Yuri Gagarin, manusia pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa.

Space Foundation mengumumkan akan mengubah nama acara penggalangan dana yang semula bernama "Yuri's Night" menjadi "A Celebration of Space: Discover What's Next". Keputusan ini diambil berkaitan dengan situasi konflik antara Rusia dan Ukraina.

"Fokus acara penggalangan dana ini tetap sama, untuk merayakan pencapaian manusia di luar angkasa seraya menginspirasi generasi berikutnya untuk meraih bintang-bintang," demikian pernyataan Space Foundation seperti dikutip dari Futurism, Selasa (22/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya, nama Yuri digunakan untuk menghormati kosmonaut Yuri Gagarin. Setiap tahun, Space Foundation menggelar penggalangan dana dengan nama acara Yuri's Night. Namun tahun ini, terkait invasi Rusia ke Ukraina, semua yang berbau Rusia ditanggalkan.

Meski tidak ada yang bisa mengubah sejarah bahwa Yuri Gagarin adalah manusia pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa. Sebagian publik mengecam keputusan ini sebagai hal konyol.

ADVERTISEMENT

Ini adalah pertama kalinya geopolitik di Bumi mempengaruhi dunia luar angkasa. Selama ini, kerja sama di bidang antariksa antara Amerika Serikat, Rusia, dan negara-negara lainnya telah menghasilkan persatuan internasional dan berbagai penelitian ilmiah selama beberapa dekade.

Konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung telah menciptakan keretakan serius antara Rusia dan negara-negara Barat. Awalnya, badan antariksa AS NASA dan Eropa ESA berharap dapat mempertahankan kolaborasinya dengan Roscosmos dan tetap optimis bahwa operasional di stasiun luar angkasa dapat berjalan seperti biasa. Namun, eskalasi permusuhan telah membuat seluruh proyek penelitian luar angkasa di ISS dan masa depannya diragukan.




(rns/fay)