Astronaut Amerika Serikat, Mark Vande Hei, terancam ditinggalkan oleh Rusia di stasiun antariksa International Space Station (ISS). Bagaimana kata NASA mengenai hal ini?
Seperti diberitakan, kepala lembaga antariksa Rusia Dmitry Rogozin telah mengancam untuk meninggalkan Mark di ISS sebagai aksi balasan sanksi AS yang dijatuhkan untuk Rusia. Itu ditayangkan di media Rusia.
Vande Hei dijadwalkan kembali ke Bumi pada 30 Maret mendatang bersama dua kosmonot Rusia, Pyotr Dubrov dan Anton Shkaplerov. Mereka memakai kapsul Rusia, Soyuz MS-19 dengan lokasi pendaratan di Kazakhstan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, stasiun televisi Roscosmos TV kemudian menyatakan bahwa ancaman yang dilayangkan itu dimaksudkan sebagai hanya candaan. Dengan demikian, Vande Hei kemungkinan akan tetap kembali sesuai jadwal.
Juru bicara NASA juga memastikan bahwa Vande Hei akan kembali dari ISS sesuai rencana sejauh ini. "Pada 30 Maret, pesawat Soyuz akan kembali sesuai jadwal, membawa astronaut NASA Mark Vande Hei dan kosmonot Pyotr Dubrov dan Anton Shkaplerov kembali ke Bumi," kata dia.
Andaikan Rusia benar-benar mewujudkan ancamannya, masih ada alternatif untuk membawa pulang Vande Hei. Masih ada beberapa astronaut AS yang saat ini ada di antariksa, juga dua astronaut Jerman. Vande Hei bisa menumpang kendaraan mereka atau bisa pula jika diperlukan, menunggu jemputan dari SpaceX.
Bagaimanapun, ancaman Rusia itu tetap menimbulkan kepanikan. Keluarga Mark, ayah dua anak itu, merasa cemas. "Sungguh ancaman yang mengerikan. Saat pertama saya mendengarnya, saya menangis. Kami pun banyak berdoa," kata ibu Mark, Mary, yang berumur 77 tahun.
Istri Mark pun tentu sangat mengkhawatirkan nasib suaminya. "Istrinya Julie yang tinggal di Texas, sekarang sangat cemas. Situasi ini sungguh sangat berat baginya," kata Mary.
Simak Video 'Bangunan Warga di Kharkiv Ukraina Hancur Diserang Militer Rusia':