Peluncuran Roket Soyuz Tertunda karena Sanksi Eropa
Hide Ads

Peluncuran Roket Soyuz Tertunda karena Sanksi Eropa

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Senin, 28 Feb 2022 08:08 WIB
The Soyuz MS-09 spacecraft carrying the crew formed of astronauts Serena Aunon-Chancellor of the U.S, Alexander Gerst of Germany and cosmonaut Sergey Prokopyev of Russia blasts off to the International Space Station (ISS) from the launchpad at the Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan June 6, 2018. REUTERS/Shamil Zhumatov
Foto: Peluncuran Roket Soyuz MS-09 (Shamil Zhumatov/Reuters)
Jakarta -

Badan luar angkasa Rusia Roscosmos memastikan akan menunda peluncuran roket Soyuz, yang sejatinya akan diluncurkan di French Guiana pada April mendatang.

Penundaan itu dilakukan karena sanksi yang dikenakan Uni Eropa terhadap Rusia, akibat invasi Rusia ke Ukraina, yang terjadi mulai Kamis (24/2) lalu, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Senin (28/2/2022).

"Roscosmos menyetop kooperasi dengan rekan di Eropa dalam hal mengorganisasi peluncuran ke luar angkasa dari Kourou Cosmodrome dan menarik semua personelnya, termasuk kru peluncuran, dari French Guiana," tulis Roscosmos dalam kicauannya di akun Twitter resminya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Roscosmos sedang merencanakan penarikan 87 stafnya dari Guiana Space Center di Kourou, yang sejatinya akan membantu peluncuran roket Soyuz untuk Roscosmos dan perusahaan Rusia lain.

Arianspace sebelumnya berencana memakai roket Soyuz itu untuk meluncurkan satelit dari French Guiana dan Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan. Satelit yang akan diluncurkan Arianespace itu adalah dua satlit Galileo, yang dijadwalkan akan mengorbit pada April mendatang.

ADVERTISEMENT

Namun kini jadwal peluncuran itu pun harus tertunda, karena Amerika Serikat dan Uni Eropa menjatuhkan berbagai sanksi ke Rusia akibat invasinya ke Ukraina.

"Saya memastikan keputusan ini tidak ada konsekuensinya dengan kelanjutan dan kualitas layanan Galileo dan Copernicus," jelas Thierry Breton, European Commissioner for Space, dalam pernyataannya.

Rusia dan Eropa sebenarnya tengah menyiapkan misi robotik ke Mars, yang dijadwalkan akan meluncur pada tahun 2022 ini. Direktur European Space Agency Josef Aschbacher memastikan kalau ESA akan terus bekerja dengan semua programernya, termasuk pada misi ISS dan EXOMars, namun ia pun tetap memantau perkembangan situasi saat ini.




(asj/rns)