Kapan Ya, Indonesia Bisa Wisata ke Bulan?
Hide Ads

Eureka!

Kapan Ya, Indonesia Bisa Wisata ke Bulan?

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 25 Jan 2022 14:40 WIB
Potret Keindahan Supermoon di Berbagai Penjuru Dunia

Keindahan bulan purnama besar atau Supermoon menjadi fenomena terakhir di tahun 2020. Ini juga terlihat jelas hampir diberbagai belahan dunia. Beginilah foto-fotonya.
Kapan Ya, Indonesia Bisa Wisata ke Bulan? Foto: Getty Images/Dan Kitwood
Jakarta -

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah negara berlomba pergi ke Bulan. Eksplorasi luar angkasa bahkan sudah mulai menggelar space tourism atau wisata luar angkasa. Kapan ya, Indonesia bisa tur ke Bulan?

Ini adalah salah satu pertanyaan detikers dalam acara live "Eureka!: Indonesia Berburu Exoplanet dan Alien", Senin (24/1) malam, kepada pakar astronomi Prof Dr Thomas Djamaluddin, MSc. yang menjadi narasumbernya.

"Sekarang bukan hanya Indonesia tapi secara global (melakukan eksplorasi antariksa) ya. Saat ini ada upaya untuk menjadikan space tourism. Yang sekarang sudah dicoba adalah menggunakan wahana yang bisa mencapai ketinggian tertentu, tapi umumnya masih di bawah orbit. Artinya tidak sampai mengelilingi Bumi, tapi langsung turun lagi ke Bumi," kata Djamal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) ini menyebutkan, impian manusia berikutnya adalah mengirim manusia berwisata keliling Bumi seperti yang dilakukan para astronaut yang berada di International Space Station (ISS).

"Kita bermimpi juga bagaimana berwisata ke Bulan. Saat ini belum untuk umum tapi sedang dicoba lagi. Tahun 1970-an astronaut AS sudah mendarat di Bulan, sekarang ada program lagi NASA dengan beberapa mitra internasionalnya menyiapkan program 'Back to Moon' mengirim astronaut kembali ke Bulan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Mungkin, suatu saat nanti, kata Djamal, bukan hanya astronaut yang memang terlatih yang bisa ke Bulan. Orang awam pun, dengan wahana antariksa yang lebih aman dan nyaman, akan bisa berwisata ke Bulan, bahkan juga ke Mars yang menjadi mimpi eksplorasi luar angkasa selanjutnya.

Ini menjadi sebuah tantangan sekaligus mimpi manusia, yaitu suatu saat nanti bisa berkunjung ke Bulan, ke Mars bahkan membentuk satu koloni alias semacam kampung manusia di Bulan atau di Mars.

"Dulu, itu masih dianggap sebagai fiksi ilmiah. Tapi sekarang sudah mulai dipikirkan bagaimana kalau benar kita mengirimkan manusia ke Bulan, ke Mars. Jadi sebagian ini memang masih mimpi, tapi sebagian lagi mimpi ini sudah dirancang secara ilmiah," jelasnya.

Selanjutnya: Indonesia baru sampai mana?

Indonesia belum sampai sana

Djamal mengungkapkan Indonesia saat ini belum berada pada tahap menyusul negara-negara yang sudah mengorbitkan manusia dan wahana ke antariksa, atau mendarat di Bulan.

Dijelaskan olehnya, prioritas Indonesia di ranah antariksa saat ini bukan untuk pencapaian itu. Indonesia masih memprioritaskan pemanfaatan antariksa untuk pengamatan Bumi.

"Indonesia memiliki keterbatasan, (seperti) keterbatasan anggaran dan keterbatasan teknologi. Oleh karenanya, yang kita lakukan (di ranah antariksa) secara bertahap," ujarnya.

Selain itu, kata Djamal, eksplorasi antariksa memakan biaya yang cukup tinggi. Karenanya, Indonesia masih menentukan prioritas utamanya untuk meneliti Bumi yang menjadi tempat manusia berhuni.

"Program antariksa itu program yang berbiaya tinggi, risikonya tinggi, teknologinya juga tinggi. Jadi high cost, high risk dan high tech ini terkait dengan teknologi antariksa," sebutnya.

Secara runutan, tahapan Indonesia di dunia antariksa, dijelaskan Djamal adalah sebagai berikut:

  • Pengamatan astronomi sejak 1923 menggunakan Observatorium Bosscha
  • Pemanfaatan teknologi antariksa untuk pengamatan Bumi menggunakan citra satelit internasional di tahun 1970-1980an
  • Awal tahun 2000an Indonesia mulai mengembangkan satelit sendiri, mengirimkan belasan engineer belajar ke Jerman untuk membuat satelit mikro
  • Bisa membuat satelit mikro dan meluncurkan satelit buatan sendiri pertama kali di 2015
  • Mengembangkan teknologi roket peluncur
  • Berupaya meluncurkan wahana antariksa dari Indonesia dengan membangun Bandara Antariksa di Biak, Papua.

"Tentu nanti dengan kemampuan ekonomi yang lebih baik lagi, dan sumber dana, serta sumber daya manusia yang bertambah, kita juga akan meningkatkan dan turut dalam program-program misi internasional, turut dalam eksplorasi antariksa," tutupnya.



Simak Video "Eureka!: Indonesia Berburu Exoplanet dan Alien"
[Gambas:Video 20detik]