Bulan Sekarang Ada yang Made In China

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 13 Jan 2022 22:37 WIB
Wahana China di Bulan. Foto: China National Space Administration/Xinhua via AP
Beijing -

China telah beberapa lama menciptakan apa yang dijuluki sebagai Matahari buatan dalam wujud reaktor energi fusi Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST). Kini, ilmuwan negara itu menciptakan pula Bulan buatan.

Bulan buatan itu digunakan untuk kepentingan riset, mensimulasikan lingkungan gravitasi rendah. Li Ruilin, salah satu perancangnya dari China University of Mining dan Technology menyatakan fasilitas itu akan diresmikan dalam beberapa bulan mendatang.

Seperti dikutip detikINET dari Independent, Jumat (14/1/2022) bulan buatan tersebut berada di ruang kedap udara, dengan diamater 60 centimeter. Adapun Bulan yang sesungguhnya diameternya 3.474 kilometer.

Kondisinya dibuat semirip mungkin dengan keadaan Bulan, baik bebatuan atau pun debunya. Selain itu, juga ada medan magnet yang cukup kuat untuk mengangkat obyek kecil seperti kacang atau katak.

"Beberapa eksperimen seperti tes tabrakan hanya memerlukan beberapa detik untuk dilakukan di simulator ini. Namun uji coba yang lain bisa membutuhkan waktu beberapa hari," terang Li.

Fasilitas Bulan buatan ini membuat para ilmuwan bisa menguji coba peralatan di lingkungan yang mirip Bulan sehingga saat dibuat nanti bisa meminimalisir kesalahan.

China sudah beberapa kali meluncurkan wahana di Bulan. Misi rover Chang'e yang ditempatkan di sisi jauh Bulan berhasil membawa sampel bebatuan ke Bumi, namun rupanya jumlahnya tak sesuai target karena bornya tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Nah, dengan eksperimen di Bulan buatan tersebut, diharapkan kejadian semacam itu bisa dihindari di masa depan. Simulator ini dapat pula digunakan untuk menguji apakah printer 3 Dimensi bisa dimanfaatkan untuk membangun struktur di Bulan.

Di sisi lain, Matahari made in China dirancang untuk meniru reaksi fusi seperti Matahari menggunakan gas hidrogen dan deuterium sebagai bahan bakar, EAST akan membuka wawasan tentang penelitian fisika plasma yang sangat penting untuk membangun reaktor ukuran industri, untuk menghasilkan energi bersih.

Energi fusi dianggap sebagai 'energi pamungkas' yang ideal untuk masa depan energi netral karbon karena gas hidrogen dan deuterium berlimpah di laut. Jadi lengkaplah, China sudah punya Matahari dan Bulan buatan.



Simak Video "Video: Momen Bulan Purnama Mencapai Titik Terendah di Langit China"

(fyk/fay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork