Tes COVID-19 dengan melakukan usapan di hidung atau swab antigen diklaim tidak dapat mendeteksi varian Omicron dalam beberapa hari pertama infeksi, demikian menurut riset terbaru di Amerika Serikat (AS).
Menurut para ahli penyakit menular di AS, untuk mendeteksi virus Omicron secara akurat, disarankan untuk melakukan swab tes yang juga mengambil sampel dari tenggorokan.
"Orang sudah dapat menularkan Omicron ke orang lain ketika telah menginfeksi tenggorokan dan air liur, sebelum virus mencapai hidung mereka. Jadi tes usap lubang hidung terlalu dini dalam proses infeksi tidak akan mendeteksinya," kata Dr Michael Mina dari Harvard TH Chan School of Public Health dan Chief Science Officer di eMed, dikutip dari Reuters, Senin (10/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah penelitian Rabu (5/1) di medRxiv mengamati 29 pekerja yang terinfeksi Omicron dalam profesi berisiko tinggi yang melakukan tes PCR dan antigen secara bersamaan dalam beberapa hari. Tes ini membuktikan bahwa orang yang terinfeksi Omicron akan lebih lama terdeteksi dengan menggunakan tes antigen dibandingkan tes PCR.
Sehingga, saat penderita Omicron dites menggunakan antigen hasilnya bisa saja negatif. Namun, dia ternyata sudah atau masih memiliki virus tersebut ditubuhnya.
"Ketika orang dites negatif dengan rapid swab antigen, mereka masih dapat memiliki viral load yang sangat menular dan menularkan ke orang lain," kata pemimpin studi Blythe Adamson dari perusahaan pengurangan risiko yang berbasis di New York, Infectious Economics LLC.
Baca juga: WHO: Omicron Tidak Bisa Dikategorikan Ringan |
Penelitian menunjukkan bahwa gejala COVID-19 muncul lebih awal dengan Omicron dibandingkan dengan varian lainnya.
"Ketika Anda merasakan gejala, anggap Anda positif, tetapi jika mau menggunakan tes swab antigen, tunggu dulu hingga beberapa hari berlalu," saran Mina.
(rns/fay)