Sedang dirancang sebuah pesawat antariksa yang akan melaju begitu jauhnya selama puluhan tahun. Ia akan menjangkau area luar angkasa di mana Matahari sudah tidak ada pengaruhnya dan lebih jauh lagi ke wilayah antar bintang.
Para astronom di Applied Physics Laboratory of Johns Hopkins University telah mempublikasikan rancangan wahana tersebut, yang akan tetap bertahan hidup 50 sampai 100 tahun ke depan.
"Wahana ini akan terbang paling jauh dan paling cepat, akan menjangkau antariksa antara kita dan bintang tetangga, menemukan daerah yang belum pernah didatangi," sebut para astronom itu yang dikutip detikINET dari India Today.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Partikel dari Matahari atau sering disebut angin surya, mampu menjangkau jarak tiga kali antara Matahari sampai Pluto. Di luar itu, partikel itu tidak lagi berpengaruh sehingga dimulailah area yang disebut medium antar bintang.
Nah, wahana ini akan menjelajah sampai area itu. Waktu peluncurannya kemungkinan antara tahun 2036 sampai 2042. Bahan bakarnya disuplai oleh pembangkit nuklir miniatur yang disebut Radioisotope Thermoelectric Generators (RTGs).
Setelah beroperasi sekitar 50 tahun lamanya dan menjangkau jarak 1.000 astronomical unit dari Matahari, pesawat itu masih akan terus melaju ke medium antar bintang atau interstellar.
Diperkirakan biayanya USD 1,62 miliar, saat diluncurkan nanti ia akan sampai ke orbit Bulan hanya dalam 6,5 jam dan sampai ke Jupiter dalam 7 bulan. Dengan manuver khusus, gravitasi dari Jupiter akan membantunya melesat begitu dahsyat hingga bisa mencapai jarak 1 miliar kilometer per tahun.
Sudah ada beberapa pesawat NASA yang mencapai jarak begitu jauh, misalnya Voyager 1 dan Voyager 2. Namun pesawat masa depan ini lebih canggih dan akan fokus pada penelitian tentang fenomena apa saja yang terjadi di ruang antar bintang.
(fyk/fay)